Edy Mulyadi sedang bercanda. Ya, katakanlah begitu. Bercanda. Terbukti dengan pilihan ucapannya. Kata-kata yang hanya pantas diucapkan kawan sepermainan, kolega dekat, atau kawan akrab. Tapi baginya dijadikan argumen serius. Nada bicaranya serius, penuh semangat, dan berlagak paling tahu duduk persoalan dari tema yang disampaikannya.
KEMBALI KE ARTIKEL