Pak Engkus terlihat bolak-balik lewat depan pangkalan ojek. Menyusuri kios-kios dan tanah lapang, dan terus berjalan ke Utara. Kalau dihitung sekitar lima kali sehari. Padahal usianya sudah sepuh, berjalan terbungkuk-bungkuk, dan tampak kepayahan membawa badannya. Sementara matahari panas terik, angin bertiup kencang siang itu.
KEMBALI KE ARTIKEL