Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

(HUT RTC) Tak Gendong Kemana-mana

18 Maret 2016   01:53 Diperbarui: 20 Maret 2016   06:52 179 22
Pasar Beringharjo siang hari. Seorang  perempuan tua buruh gendong menyesali perkawinannya yang gagal di kampung. Namun ia lebih menyesali kenapa satu-satunya anaknya harus ia serahkan kepada orang lain. “Kini aku masih menggendong beban berat  untuk upah yang tidak seberapa. Namun aku ikhlas. Ini ganti beban yang mestinya kugendong dulu. . . .!” keluhnya.  Titik air mata membayang di matanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun