BELASAN tahun berlalu cepat, selama itu pula ia sendiri saja. Tersisih, terbuang, menyingkir dari keramaian bermasyarakat. Suami karena suatu sebab merantau, tapi mungkin sudah mati. Anak ada empat, juga pergi atau minggat. Mereka mendapatkan pekerjaan di luar kota jauh, di luar pulau. Atau mungkin di luar negeri. Tidak ada satu pun yang ingat pulang. Tidak ingat pada Mak Limah yang harus tersaruk-saruk menghidupi diri sendiri.