Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Sepasang Kekasih

15 Januari 2021   12:57 Diperbarui: 15 Januari 2021   12:57 108 17
Puisi Sugiyanta Pancasari

seorang lelaki memeras keringat
dengan membakar diri di terik matahari
otot-ototnya menyembul, mengekalkan simbol
kepahlawanan yang tak pernah tumpul
meniti terjal tak besimpul

seorang perempuan memeras keringat
dengan membakar diri di depan tungku api
cinta dan pengabdiannya tak pernah mati
bertahun-tahun telah diterjemahkan hidup
ke dalam sekujur tubuhnya yang penuh keriput

saat datang malam, seluruh keringatnya mengristal
menjelmakan sunyi, bagi kerinduannya yang tak bertepi
rembulan mengantarkannya menziarahi mereka mimpi-mimpi
di mana kan kau jemput kenangan
yang telanjur berserak
ditikam kecamuk hiruk-pikuk

sepasang kekasih mengasah rindu yang tak terpahat
telah dipererat tali seikat meski tetap saja sekarat
peradaban telanjur memuntahkan laknat
di sudut-sudut kota penuh dendam kesumat

sepasang kekasih bermimpi memeluk pelangi
meski hanya berbekal jati diri yang robek di sana-sini
langit bagai terkunci, terpasung bara api
tragedi yang datang bertubi tak jadikan ciut nyali
muara segala dilema hanyalah cinta sebening embun pagi

(catatan perjalanan untuk diri, bersama tautan hati)

Jogja, 15 Januari 2021

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun