Satu hambatan saya rasakan, betis kaki kiriku terasa sakit untuk mengayuh di medan yang agak menanjak. Maka kubelokkan sepeda ke barat menuju arah Pasar Jangkang, namun sampai di dusun Karanganyar, aku putuskan ambil arah ke selatan menyusuri jalan aspal kecil yang lumayan bagus. Di jalanan yang lumayan sepi ini aku menikmati segarnya udara dan pemandangan sawah dan para petani yang sedang sibuk bekerja. Di sebuah pertigaan aku ambil arah ke barat melewati dusun Kaliwaru, dengan pasar bibit ikannya, kemudian menuju ke selatan, perempatan Sidorejo, terus ke selatan.
Dalam perjalanan pagi ini ada beberapa rombongan kecil pesepeda yang kelihatannya sudah tergabung dalam klub atau group tertentu menilik seragam yang mereka kenakan. Sementara saya sendiri, tanpa atribut apapun, dengan celana pendek dan kaos sederhana, mengayuh sepeda tanpa sepatu (pakai sandal jepit). Tegur sapa dengan sesama pesepeda dengan sapaan singkat "monggo pak....." atau sekedar "kring" bunyi bel sepeda murahan seharga Rp. 11.000.
Tiba kembali di rumah, ternyata saya telah menghabiskan waktu selama perjalanku pagi ini selama satu setengah jam. Meski rute perjalananku pagi ini tidak lebih dari separoh rute biasanya, bahkan mungkin hanya seperempat atau sepertiganya, namun karena hambatan rasa sakit di kaki kiriku, rasanya sudah cukup memuaskan. Kulihat anakku yang kecil tengah berdandan, persiapan "wisuda" TKIT Ukhuwah islamiyah bersama ibu dan kakaknya.
Ketika kuhidupkan komputer dan ingin on line, ternyata jaringan telepon tengah mengalami masalah. Aku yakin demikian, sebab ketikan aku mencoba menelpon tetangga pada pesawat telepon kabelnya juga tidak bisa terhubung. Dan baru pada jam 10.00 lewat, telepon dapat kembali tersambung, dan saya dapat kembali on line.