"Sebagai organisasi dengan cara pengorganisasian yang diimajinasikan bisa 'modern', didirikannya NU untuk menjawab dua tantangan yang saat itu sedang terjadi. Tantangan itu bernama globalisasi Wahhabi, ketika Arab Saudi dikuasai oleh kelompok Wahhabi dan dunia Islam banyak mengimpor gagasan-gagasan Wahhabi dalam bentuk pemurnian Islam dan salafiyah dengan cara mereka masing-masing; globalisasi imperialisme fisik konvensional yang di Indonesia dilakukan Belanda, Inggris dan Jepang, sebagaimana juga terjadi di belahan Afrika, Asia Amerika Latin dan negeri-negeri lain yang dijajah bangsa Eropa." Nur Khalik Ridwan dan Ali Usman, Ikhtisar Sejarah Nahdlatul Ulama 1344/1926 (Jakarta: LTN NU, Cetakan I : 2023), hal 23