Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Mencegah Munculnya Sindrom "Farhat Abbas" dalam Hidup Anda!

29 November 2013   17:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:31 99 1
Dunia seakan runtuh... kepala saya tiba – tiba merasa pusing dan pandangan mata terasa kabur berkunang – kunang,  segera saya menutup mata dan menarik nafas panjang untuk kembali mendapatkan kontrol atas diri saya.  Dalam hati saya berdoa semoga saya tidak terjangkit sindrom berbahaya yang selama beberapa hari ini mulai merebak dan melanda, menyapu habis kampung tempat tinggal saya.

Media masa yang terus mengulas dan menampilkan wabah ini, semakin membuat saya merasa takut dan miris melihat akibat yang ditimbulkannya.  Saling serang, saling hujat, saling tantang antara para public figure tersebut, sampai ingin bertanding adu tinju segala.


Hmmm... tapi mungkin menarik juga bila si FA dan AD sebagai pentolan Grup Band idola saya dulu ini saja yang saling beradu tinju dengan uang ratusan juta rupiah sebagai taruhannya.




Tersentak kaget dari lamunan,  segera saya berlari ke arah cermin di dalam kamar mandi saya untuk segera memeriksa tanda – tanda yang mungkin muncul di muka dan badan saya, berjaga – jaga agar saya dapat segera memeriksakan diri ke puskesmas dan mengambil tindakan pengobatan yang diperlukan sebelum sindrom yang disebarkan oleh wabah tersebut menjalar dan menyerang ke seluruh diri saya.  Kembali perasaan ngeri dan merinding muncul dalam diri saya mengingat hebatnya akibat yang ditimbulkan oleh wabah tersebut dalam kehidupan di kampung saya.

Memang sudah beberapa hari ini, ada perasaan tidak enak yang terus menggelayut dalam hati saya, yang membuat pikiran saya terus berputar mencoba memahami latar belakang mengapa orang yang terjangkit wabah ini sering sekali melakukan hal – hal yang nyeleneh.  Membuat kericuhan publik, memancing emosi negatif pada orang lain, bahkan terus melakukan tindakan - tindakan yang tidak memberi manfaat untuk kehidupan orang lain.


Apa yang sebenarnya ingin dicapai olehnya?  Dan mengapa Ia terus melakukan tindakan dengan pola emosi dan pola pikiran yang sama?  Apakah demi “personal branding”?  Lalu “persepsi branding/ merek” seperti apa yang Ia ingin tanamkan dalam pikiran para calon konsumennya?



Pagi ini, setelah berhari – hari merenungkan, akhirnya saya memutuskan untuk memulai riset dan penelitian saya untuk mencoba mengurai dan memberikan sedikit penawar/ obat bagi mereka yang mulai terjangkit sindrom ini.  Untuk Anda yang telah mengalami gejala – gejala yang saya rasakan juga seperti kepala pusing sembilan keliling (sudah bukan tujuh keliling lagi), mata berkunang – kunang, perut mual, badan demam, nafsu makan hilang, dan sering ke belakang karena Sindrom ini, saya sudah sediakan obat penawarnya di bawah.

Dan terlebih semoga penelitian saya ini bisa menjadi vitamin untuk pencegahan dan memperkuat daya tahan tubuh untuk Anda yang belum terjangkit sindrom ini.



Pada akhirnya kita semua mesti mau menyadari bahwa dunia di luar diri kita, kehidupan kita, komunitas kita, teman – teman dimana kita sering berkumpul adalah merupakan cerminan dari dunia yang ada di dalam diri kita.   Tidak ada perbedaan antara penilaian yang kita lakukan terhadap orang lain dengan penilaian yang kita lakukan terhadap diri kita sendiri.  Tidak ada perbedaan antara bagaimana kita mencintai dan menghormati orang lain dengan bagaimana kita mencintai dan menghormati diri kita sendiri.



Di dalam kehidupan ini,  kita sering menghabiskan begitu banyak waktu untuk mengharapkan, mencari, mengejar, dan mengusahakan dengan segala cara agar kita bisa mendapatkan perhatian dari luar diri kita.

Setiap hari kita bahkan terus berusaha mengejar, mengejar, mengejar, dan bersedia melakukan apapun agar seseorang mau memberikan cinta dan perhatiannya kepada diri kita, mengisi ruang – ruang kosong dalam diri kita.  Kita merasa hampa dan tidak utuh tanpanya.  Dengan cara inilah sindrom berbahaya ini akan mempengaruhi kualitas kehidupan kita.

Kita sering melupakan bahwa untuk dapat menciptakan dunia luar yang lebih baik bagi kehidupan kita, kita harus mau terlebih dahulu menciptakan dunia batin yang lebih baik di dalam diri kita.  Lalu bagaimana kita dapat membuat dunia batin kita menjadi lebih baik?



Kita Tidak Dapat Memberikan Sesuatu Yang Tidak Kita Miliki :

Untuk dapat dicintai,  Anda harus mampu mencintai diri Anda sendiri terlebih dahulu sebesar yang akan Anda lakukan kepada orang lain.

Apabila Anda tidak mampu mencintai diri Anda sendiri,  Anda tidak akan pernah mampu untuk mencintai orang lain!

Memahami efek dari mencintai diri  Anda sendiri akan meningkatkan kemampuan Anda untuk meng hargai diri Anda.

Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Tanpa “cinta” yang tulus, sebuah “rasa menghargai” hanya akan menjadi ajang untuk saling “menjilat/ mencari perhatian” demi kepentingan pribadi semata.

Akan tetapi tanpa sebuah “perasaan menghargai”, sebuah “cinta” hanya akan berakhir dengan omong kosong belaka.

Ingin bukti?

Cobalah terus katakan dan tunjukkan “cinta” Anda kepada pasangan Anda, anak Anda, orang tua Anda, rekan bisnis Anda, pelanggan Anda, tanpa “menghargai” mereka, bisakah Anda melakukannya?

Lupakan semua janji dan komitmen yang telah Anda ucapkan, rendahkan mereka, lecehkan pribadi mereka, atau coba lupakan dan tidak Anda akui anak Anda sendiri, bisakah mereka merasakan “rasa cinta” Anda?



Untuk dapat mencintai diri Anda, Anda harus mampu untuk menghargai diri Anda sendiri dengan bertindak, berperilaku, bersikap dan berkebiasaan seperti seseorang yang memang pantas untuk dicintai dan dihargai.



Ketika Anda tidak dapat mencintai diri sendiri,  Anda akan terus diganggu oleh kebingugan dan keraguan terhadap keberadaan diri Anda sendiri.

Sebagai akibatnya,  Anda akan terus berusaha, mengejar  dan melakukan apapun agar seseorang mau memberikan perhatian akan keberadaan diri Anda.

Bahkan Anda sering kali mengalami kesulitan untuk sekedar berdiam diri dan menikmati kesendirian Anda.

Dalam kasus yang lebih intens ada Anda bahkan dapat depresi dan membenci diri Anda sendiri.



Tantangannya adalah bahwa “Kita tidak akan dapat memberikan sesuatu yang tidak Kita miliki”,  semakin kita membenci diri sendiri, semakin kita tidak mampu untuk memberikan “cinta dan penghargaan” terhadap orang lain dengan tulus.

Dan semakin kita tidak menunjukkan “cinta dan penghargaan” terhadap orang lain di sekeliling kita, semakin tidak mungkin kita mendapatkan “cinta dan penghargaan” yang SEBENARNYA dari orang – orang tersebut.



Sampai Anda tahu bagaimana untuk mencintai diri sendiri secara apa adanya akan selalu ada perang batin yang terjadi yang akan terus menyedot energi dan menyabot usaha Anda untuk bergerak menuju kebahagiaan.



Untuk dapat lepas dari Sindrom ini, Anda dapat melakukan beberapa langkah sederhana berikut ini :



1) Maafkanlah Diri Anda dan Masa Lalu Anda :

Anda berhak untuk memulai kehidupan Anda yang baru! Ada banyak orang di luar sana yang memiliki kehidupan yang lebih keras, lebih buruk jika dibandingkan dengan yang telah kita alami.

Apabila saat ini Anda sedang berada di titik terendah dalam kehidupan Anda, merasa rendah diri dan tidak berharga entah karena sebab apapun, mari bukalah diri Anda, ubahlah kualitas pertanyaan yang sering muncul dalam pikiran Anda.  Berfokuslah pada solusi dan pembelajaran agar Anda dapat terus bertumbuh menjadi lebih baik setiap waktunya.

Sebagai contoh, mari kita bandingkan jawaban yang muncul dalam pikiran Anda apabila kita menanyakan hal berikut ini pada diri kita sendiri :



a)      Mengapa sih saya selalu gagal?

b)      Apa yang saya pelajari dari kegagalan saya di masa lalu?  Dari pelajaran ini, apa yang harus saya lakukan agar saya mampu memiliki peluang berhasil yang lebih besar?



Bandingkan jawaban yang Anda hasilkan dari pertanyaan a dan b itu?  Apakah berbeda?  Mana yang lebih membuat Anda merasa nyaman? Mana yang lebih memberikan dorongan bagi Anda untuk lebih maju dan berubah lebih baik?



Bukalah diri Anda, masa lalu Anda tidaklah sama dengan masa depan Anda kecuali jika Anda mengijinkannya dengan tidak melakukan perubahan atas apa yang Anda lakukan dan tidak Anda lakukan dalam kehidupan Anda saat ini.

Semua tindakan dan keputusan kita di masa lalu adalah yang terbaik yang bisa kita lakukan berdasarkan tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, dan pertemanan yang kita miliki.  Apabila Anda tidak menyukainya hasil yang telah Anda dapatkan saat ini, ubahlah tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, dan komunitas dimana kita sering berkumpul.  Arahkan dan ubahlah menuju ke arah hidup impian Anda.



Ayo sekarang giliran Anda untuk berlari menuju cermin di rumah Anda dan tataplah mata Anda sendiri, katakanlah :

“Saya memaafkan diri saya untuk.... (tindakan nyeleneh yang pernah Anda lakukan).....  Itu saya yang dulu!  Mulai hari ini saya adalah orang yang .... (buatlah pernyataan dan citra baru yang positif yang membuat Anda mampu merasa bangga apabila Anda saat ini juga Anda telah menjadi orang yang seperti yang Anda sebutkan ini).



Setiap hari adalah hari yang baru.  Tidak ada satu haripun dalam hidup Anda yang sama persis dengan hari yang lalu.  Tertawalah lebih sering, dan tertawakanlah diri Anda sendiri ketika membuat kekonyolan.  Namun belajarlah dari hasil/ feed back yang Anda dapatkan dari kekonyolan Anda tersebut.  Lakukan penyesuaian terhadap tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, dan network Anda untuk menuju ke arah hasil yang Anda inginkan dalam hidup Anda.



Ayo sekarang peluklah diri Anda sendiri... Lingkarkan tangan Anda pada pundak Anda, peluk diri Anda sendiri dan katakan saya mengasihi diri saya, saya mencintai diri saya, dan saya menghargai diri saya.

Mulai hari ini, tunjukkanlah bahwa Anda memang orang yang layak untuk dicintai, dikasihi, dan dihargai melalui setiap tindakan, keputusan, dan kebiasaan yang Anda lakukan!



Setelah Anda melalui tahap ini, mari saatnya kita menuju ke langkah berikutnya...



2) Percaya Dirilah, Berlatihlah untuk Menerima Cinta dan Penghargaan :

Cinta dan rasa hormat bukanlah sebuah pemberian yang harus kita kejar atau kita dapatkan dari orang lain, namun melainkan sesuatu yang kita peroleh dari menjadikan diri kita sebagai pribadi yang  LAYAK untuk dicintai, dihargai, dan dihormati.

Ketika kita telah mengubah dunia di dalam diri kita dengan menjadikan diri kita sebagai pribadi yang layak untuk dicintai dan dihormati, kita akan secara otomatis menerima hal tersebut tanpa harus melakukan tindakan – tindakan nyeleneh hanya untuk menarik simpati dan perhatian dari orang lain.



Mengapa demikian?



Karena orang – orang di sekeliling Anda akan mulai merasa nyaman untuk terus berada di sekeliling Anda bukan karena mereka ingin menjilat atau memanfaatkan Anda, bukan karena mereka melihat Anda sebagai sosok yang jagoan, superstar ataupun bahkan seorang public figure, bukan karena Anda adalah dipandang hanya sebagai bahan berita atau jangan – jangan Anda dipandang hanya untuk lucu – lucuan semata, NAMUN lebih karena mereka merasa nyaman dengan keberadaan diri mereka sendiri ketika mereka berhubungan dengan Anda.



Tidak ada satu manusiapun yang cukup waras yang hidup di dunia ini akan betah berada di sekeliling kita apabila ia tidak dapat merasakan bahwa ia merasa menjadi lebih baik, merasa nyaman dengan diri mereka sendiri ketika berhubungan dengan kita.



Anda ingin bukti?



Silahkan berikan kritik terus menerus kepada pasangan Anda, kepada anak Anda, kepada bawahan Anda, kepada Presiden Anda, dan buat mereka merasa tidak nyaman dengan merasa salah terus menerus dalam setiap tindakan mereka, kita lihat dalam hitungan bulan apakah mereka masih akan  berada dekat dan terlihat baik – baik saja di dalam hidup Anda?



Tantangan terakhir dalam mengobati atau mencegah sindrom NarsisAbbastisme ini adalah bagaimana membuat diri Anda merasa nyaman menerima semua “cinta” dan “rasa hormat” dari orang – orang di sekeliling Anda karena Anda memang layak dan pantas untuk menerimanya.

Ya ini seperti kebalikan dari hal di atas.  Di satu sisi, ada begitu banyak orang sibuk mencari dan mengejar perhatian, cinta, rasa hormat dari orang lain, NAMUN di sisi yang lain, kita akan menemukan begitu banyak orang yang merasa tidak nyaman bahkan kesulitan untuk menerima “berkah”, “rasa cinta dan perhatian tulus”, bahkan “rasa hormat” dari orang lain.

Seberapa sering Anda menemukan seorang teman yang merasa tidak nyaman ketika mendapatkan sebuah pujian untuk sesuatu yang telah ia lakukan dengan baik?

Seberapa sering Anda menemukan seseorang yang menolak sebuah pujian, dengan malu – malu menghindar dan mengatakan bahwa ia tidak layak menerima pujian itu?

Apakah kita termasuk salah satunya?



Untuk mampu menerima diri sendri apa adanya,  Anda juga harus mampu untuk menerima “rasa cinta” dan “rasa menghargai” yang diberikan oleh orang lain.  (Perlu dicatat bahwa “hal ini diberikan” karena Anda memang layak! Tanpa perlu dimohon – mohon, disembah –sembah, dikejar – kejar atau dicari – cari lewat kiriman yang nyeleneh dan error lewat Twitter sekalipun.)

Yuk, mari kita berlatih kembali...

Tatap mata Anda dalam cermin dan katakanlah :

“I love you”... “saya mencintai diri saya”... “Saya menghargai diri saya”...  Pejamkan mata Anda, dan bukalah hati Anda, biarkan perasaan cinta dan rasa hormat Anda terhadap diri Anda sendiri mengalir dan membanjiri seluruh tubuh Anda.  Nikmati itu, terimalah semuanya tanpa syarat.



Rawatlah diri Anda.    Luangkan waktu untuk sendiri , hanya Anda sendirian!  Lakukan sesuatu yang memberi Anda ketenangan, cinta dan sukacita dengan diri sendiri.

Anda dapat merawat diri sendiri secara fisik dengan berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat.

Anda dapat merawai diri sendiri secara emosional dengan  membaca buku – buku dan artikel - artikel yang menginspirasi (bila Anda berkenan mengunjungi website saya, bergabung di Facebook Fan Page saya, atau Follow Twitter saya juga monggo), mengagumi keindahan alam, atau membantu orang lain yang membutuhkan.

Ketika Anda memberikan diri kepada orang lain dan menawarkan bantuan, Anda akan menerima kasih karunia kembali.   Anda merasa lebih baik tentang diri Anda karena Anda menjalani hidup dengan penuh manfaat dan tujuan.



Sebenarnya bahkan dalam kesendirian kita sekalipun kita masih tetap dapat merasakan “cinta” dan “penghargaan” dari Sang Pencipta kita tanpa harus mencari dan mengejar semuanya aitu dengan twitteran kita yang nyeleneh dan menyakiti orang lain.

Ambillah waktu untuk bertemu dan bersahabat lebih dalam dengan Sang Pencipta Anda.  Duduklah berdiam diri dan nikmatilah waktu sendirian Anda.

Pernahkah Anda menghitung dan mensyukuri seberapa besar “cinta” yang telah Anda dapatkan dari Sang Pencipta Anda?

Pernahkah Anda mensyukuri seberapa besar Sang Pencipta kita “menghargai” diri kita dengan memberikan kepercayaan untuk setiap pilihan dan kehendak bebas yang kita lakukan dan memberikan kesempatan untuk kembali lagi kepada-Nya ketika kita menyadari telah memilih jalan yang salah?



Hargailah Sang Pencipta kita dengan bertingkah laku dan bertindak sebagai seorang makhluk ciptaan yang berakhlak dan berbudi pekerti yang baik.  Sang Pencipta kita telah begitu baik menciptakan dan memberikan hidup kepada kita untuk menjadikan hidup kita bermanfaat bagi orang lain.



Hargailah anak Anda dengan bertingkah laku dan bertindak sepeti seorang Ayah dan Ibu yang layak untuk dibanggakan dan dicintai.



Hargailah pasangan Anda dengan bertingkah laku  dan bertindak seperti seorang Suami dan Istri yang layak untuk dibanggakan dan dicintai.

Hargailah diri Anda sendiri dengan bertingkah laku dan bertindak seperti pribadi yang layak untuk dibanggakan dan dicintai.




Berhentilah untuk membandingkan diri Anda dengan orang lain.   Setiap orang diciptakan di dunia ini dengan suatu tujuan dan masing – masing diberi talenta, berkah, serta keunikan yang berbeda – beda untuk menyelesaikan tujuan mereka diciptakan.

Namun maukah Anda memaksimalkan dan menggunakannya?



Kenalilah diri Anda lebih dalam, temukan tujuan hidup Anda supaya Anda tidak perlu nyeleneh lewat Twitter Anda.  Temukan bakat dan talenta yang telah Sang Pencipta Anda berikan untuk Anda dan harus Anda bagikan untuk memberikan manfaat kepada orang lebih banyak.



Terakhir...PERCAYA DIRILAH!



Ada perbedaan besar antara percaya diri dan narsis!

Ketika Anda percaya diri,  Anda akan memandang baik kepada diri Anda sendiri dan Anda akan memandang baik kepada orang lain.

Ketika Anda terjangkit sindrom "Farhat Abbas" ini, Anda hanya akan memandang baik kepada diri Anda sendiri namun Anda memandang orang lain hanya sebagai obyek untuk dimanfaatkan.  Anda hanya akan berfokus kepada diri Anda sendiri dan memanfaatkan orang lain sebagai obyek untuk kepentingan Anda sendiri.



Orang – orang yang percaya diri selalu menekankan manfaat yang bisa ia berikan untuk orang lain dengan berhubungan dengan dirinya, selalu berfokus kepada bagaimana menjadikan hidupnya bermanfaat bagi orang lain dengan cara – cara yang menunjukkan “rasa cinta” dan “penghargaan” terhadap mereka.

Di sisi yang lain, orang dengan sudah terlanjur terjangkit sindrom ini hanya akan berfokus dan bicara tentang dirinya dan untuk kepentingan dirinya.  Bahkan celakanya, ia sering memanfaatkan orang lain dan bersedia melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian bagi dirinya.



Aaaaaaaaaah.... ngomong apa saya ini....




Semoga saja tulisan ini bermanfaat untuk Anda, karena apabila tidak bermanfaat, jangan – jangan saya sendiri juga sudah terkena sindrom ini... hanya ingin narsis,  pamer pengetahuan lewat nulis artikel beginian.

Jangan – jangan saya sudah terinfeksi dengan parah, merasa lebih baik dari Pak Public Figure itu dengan menulis tulisan ini?


Memang ketika tadi saya melihat cermin, saya yakin sepenuhnya bahwa saya memang lebih ganteng dan good looking jika dibandingkan sang Public Figure itu.

Aaaaaaah ngomong apa saya ini... Itukan hanya kata pasangan saya saja... :-)



Baiklah, untuk berjaga – jaga, saya mohon pamit periksa check up ke puskesmas dulu untuk pengobatan atau untuk imunisasi...

Ngomong – ngomong apabila pertandingan tinju antara FA dan anak si AD ini benar – benar terjadi, untuk Anda yang ingin nonton bersama, saya akan carikan tiketnya untuk Anda.

Tapi sebelumnya saya harus bertanya dahulu ke Anda :  “Wani Piro”... untuk bayar tiketnya?

Just kidding... :-)



Sampai bertemu kembali.

Selamat menjadikan hidup Anda bermanfaat untuk orang lain!

Jangan ngetweet ngawuran yo... Ingat hidup Anda bukan hanya untuk diri Anda sendiri!  Kita semua diciptakan oleh Sang Pencipta kita untuk suatu tujuan dan memberi manfaat untuk orang lain. Temukanlah itu!




Warm regards,

Coach Sugeng Santoso

I help people to make money and Live to The Fullest

Follow me on Twitter : @sugeng_santoso

Facebook : https://www.facebook.com/pages/Coach-Sugeng-Santoso/191736704172235?ref=hl

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun