Pilpres 2014 Amien Rais kembali mengemuka, dengan penuh semangat tiba-tiba beliau mempromosikan Prabowo Subianto, setelah gagal menyodorkan Hatta Rajasa sebagai wapres Jokowi. Dan harus diakui kepiawaian beliau melihat dan menghitung situasi politik memang cespleng ... sama-sama butuh, akhirnya Prabowo menjadikan Hatta Rajasa sebagai capres pilihan. Kali ini pertaruhan semakin tinggi bagi banyak pihak, Prabowo pribadi, keluarga dan pengusaha pendukung Gerindra yang sudah habis modal beberapa ratus Miliar sejak 2004, Partai Golkar yang gak punya tokoh dengan elektabilitas memadai tapi punya jaringan resource yang luar biasa, PKS yang sedang jadi sorotan beberapa kasus buram, Partai Demokrat yang sedang dihujat ditengah puluhan kasus korupsi yang menjerat, PPP yang ketua umumnya sudah hampir kena sikat, peluang bagi PAN untuk menyodorkan tokohnya. Prabowo tampaknya menyadari dan tidak punya pilihan lain, kepintaran kalkulasi Amien Rais terbukti sekali lagi mantap. Belajar dari tidak tersentuhnya keluarga Cikeas oleh KPK, serta manjurnya kekuasaan untuk menumpulkan hukum, tampaknya kemenangan Prabowo perlu dikejar guna langkah pengamanan banyak orang.
Yang aku kawatirkan adalah apakah skenario exit plan seperti jaman GusDur dulu juga tengah digodog di belakang layar oleh para sutradara dan dalang?. Bagi Amerika dan kelompok asing, dengan pelanggaran HAM dalam catatan hitam sebagai sorotan internasional, paling buruk Prabowo bisa dipenjara sebagai simbol penguasa saja tapi kebijakan tinggal diperintah. Asing tidak akan peduli soal absah atau tidaknya surat DKP. Instrumen Foreign direct investment serta besarnya Utang yang ditinggalkan pemerintahan SBY - Boediono bisa dijadikan instrumen pemaksa. Di jaman GusDur saja Menkoekuin tidak berdaya mengendalikan kementerian di bawahnya, bahkan siapa menjadi menteri saja tekanan luar begitu kuatnya menerobos hendak mendikte istana. Kalaupun harus dilengserkan di tengah jalan dengan instrumen pengadilan HAM internasional dan embargo ekonomi. Toh Hatta Rajasa yang akan menikmati keuntungan, besan SBY ini pun bisa dititipi kepentingan Partai Demokrat dan Golkar. PKS-pun masih bisa berharap kepada PAN dan Hatta Rajasa yang memang selama ini jarang berseberangan. Prabowo ini punya potensi kelemahan besar dari sisi internasional yang bisa dimainkan untuk melumpuhkan pemerintahannya.
So memang pilpres kali ini agak mengherankan. Ada capres yang terus menerus bilang hendak menutup kebocoran tetapi tidak pernah memberitahuan caranya. Berkali-kali bilang akan gagah didepan asing, tapi tidak ada elaborasi bagaimana antisipasinya jika ditekan melalui isu pelanggaran ham, FDI dan utang. Terlalu banyak lagi hal anel lagi jika mau didaftar .... tapi yang paling perlu untuk dulur-dulurku mengapa masih ada orang NU yang masih percaya dengan pasangan presiden yang diusung Amien Rais yang telah khianat kepada permintaan jaminan para kiyai khos yang sejak semula sudah khawatir terhadap kelangsungan ukhuwah NU-Muhammadiyah jika Gusdur dihianati di tengah jalan.