2 November 2022 03:42Diperbarui: 2 November 2022 08:401791
aku mengagumimu, pada hitam gulita ketidaktahuanku pekat sensual rayuan kodrat sesaat ketika swastamita memagut bibirku yang bernanah lesap, tak lagi kurindukan arunika dan berdiam diri, enggan merangkak pada pangkal segala-galanya melekatkan karsik ke buluh
liang itu yang kini telah menjadi sendang bening di kaki bukit hujan panas permainan hari dimana kita pernah terbaring bersama dan menunjuk gemintang manjadi kuburku untuk meringkuk ratapan sebab kenangan itu sempurna, tidak mencari dan tidak menuntut apa-apa mungkin aku adalah kerakap yang tumbuh diatas batu atau mabuk transendental
kekacauan ini pelimpahan darimu, mengalir jauh dari asal menciptakan disonansi mendarah telinga semakin kering dan fana dan kusadari pedati kupanggul membiru pundak terlalu keras kepala untuk rehat di pesanggrahan berlalu kecil tapak tangan, nyiru ditadahkan
dunia bukanlah belahan jiwamu, psykhe! duduk saja disini, turap yang baru saja dibangun untuk menghalau asin hidup kita yang mengalir ke muara agar tidak meresap kedepan pintu mengunci selamanya kebodohan dan hasrat
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.