Saya tidak pernah membenci hujan, meski kehadirannya membuat perjumpaan kita terhalang. Perjumpaan yang tidak pernah, baik saya atau kamu janjikan, tetapi bakal terjadi. Namun hujan lagi-lagi mendera kota, kita enggan lagi berjumpa. Begitu pula saya tidak membenci waktu, meski ia terus bergulir meninggalkan perjumpaan kita yang urung. Perjumpaan yang selalu, baik saya atau kamu dambakan, tetapi bakal terjadi. Namun waktu lagi-lagi berlari meninggalkan kita, saya dan kamu belum juga bertemu, itulah yang terjadi.