Dengan tidak hadirnya mereka yang saya sebutkan di atas, perhatianku kini lebih banyak ke 4 dosen yang menurutku keren di Kompasiana ini. Mereka sih tidak pernah mengaku langsung sebagai dosen. Tapi marilah kuanggap saja mereka dosen. Berikut daftarnya:
1. Giri Lukmato eh Giri Lumakto
Sering salah eja nama beliau ini. Kalau tidak salah ingat pernah beliau menulis bahwa beliau mengajar Bahasa Inggris untuk calon-calon guru.
Walaupun mata kuliahnya Bahasa Inggris, minatnya kepada teknologi informasi juga besar. Banyak ulasannya tentang fitur-fitur gadget dan peralatan komputer lainnya. Di samping itu beliau juga menulis cerpen, yang ditayangkan setiap hari Kamis malam Jumat, bergenre horor. HL sudah menjadi langganannya.
2. Nararya
Dulu-dulunya hanya menulis sekali-sekali, sampai suatu hari beliau menurunkan tulisan yang berisi tips agar tulisan HL sepanjang masa. Sudah agak lupa saya tips itu, tetapi kalau tidak salah cukup menulis sekali HL dan jangan menulis lagi, dan tulisannya menjadi HL sepanjang masa. Begitu!
Setelah tulisan itu, beliau kemudian hampir tiap hari menurunkan tulisan berbau filsafat dan politik sekali-sekali. Konon banyak yang protes karena tulisan yang dimuat di Kompasiana itu dipenuhi istilah-istilah ilmiah yang membuat pembaca tidak bisa santai membacanya. Kalau tidak salah dosen Nararya menyebutnya "technicus terminus" kira-kira seperti itu. Walau saya pusing juga membaca tulisan dosen yang satu ini, tapi ya tetap saya baca juga. Kurasa-rasa walau tak mengerti utuh, ada juga yang mengendap di kepala, dan saat-saat tertentu berguna pula untuk memahami sesuatu.
3. Felix
Saya pernah membaca buku marketing berjudul "gathuk". Katanya "gathuk" berarti "kebetulan". Cerita buku itu tentang orang-orang yang telah sukses memanfaatkan "gathuk" dalam kehidupannya sehari-hari. Buku itu karya seorang sahabat bernama Putu, yang mengelola sebuah lembaga training bernama AccesOne.
Nah, entah ini namanya "gathuk" atau bukan. Saya sedang mencari-cari buku Metodologi Penelitian Kualitatif, tapi belum ketemu sampai sekarang. Ada dari dosen, tapi buku tersebut tidak ada di toko buku, mungkin harus beli ke Yogjakarta, tempat penerbit buku tersebut.
"Gathuk"nya itu, dosen Felix yang mengaku petani mardijker (apa ya artinya) sedang menurunkan serial penelitian kualitatif. Sampai artikel ini kutulis, beliau sudah sampai ke seri yang ke-22, mengenai Dwi Tunggal Yin dan Yang dalam penelitian (macam dwi tunggal proklamator saja ya). Sebagian sudah saya baca, masih beberapa lagi yang belum. Senang sekali rasanya! Pas butuh, pas ada! Renyah, ringan, tapi berisi, begitu kurasakan penyampaian beliau.
4. Prof Jatikumoro (Jati)
Dosen yang satu ini sering menurunkan materi biologi. Dengan gaya yang jenaka, membuat materi biologi yang tergolong berat, menjadi ringan dan mudah dimengerti sambil tertawa (katanya ada yang sampai guling-guling).
Tapi minat dosen Jati tidak hanya mengenai biologi, dari Pojok Pawon-nya, beliau sering menayangkan wayang dalam bentuk tulisan. Dengan bumbu-bumbu humor secukupnya, tak lupa juga pelajaran biologi dimasukkannya dengan mulus, sehingga pembaca semakin paham materi-materi biologi tersebut.
Itulah dulu 4 dosen yang keren di Kompasiana, tanpa mengurangi ke-keren-an dosen lainnya, sahabat-sahabat yang telah baik berbagi gratissssss di Kompasiana.
Selamat siang, hujan!