terjadi kala pintu chaoz terbuka lebar, seakan menanti tuk leburkan.
Tenggelamkan rasa membumbung layaknya asap pekat
menyesakkan dada di langit hitam kelam.
Ejek sinis suara-suara sumbang yg terlalu teracuhkan makin riuh
menerpa,
merobek gendang telinga.
Kesendirian, kesakitan, menghimpit saat mencoba bertahan diam.
Tak peduli hingga tak terasa lagi mengiris nadi yg mati...tak
mengerti
Fatamorgana jadi nyata ilusi
membayang kelam menghujam, remukan
tak mampu teriak atau pun merintih walaupun ingin mengumpat,
juga menghujat.
Entah pada siapa dan buat apa, jika yg terkecep tak lagi membuat
arti dan mati....
Tak memahami.
Diam dalam lingkaran kemunafikan ciptaan, atas nama kepalsuan
saru membiru.
Memuakkan terputus kejam rejam
sukma terpuaskan dan terbahak oleh tangis menderu, menggelegak,
memusingkan, terbelenggu....
Tatapan nanar hingga nyalang ke belakang,
melewati jalan setapak berduri, goreskan luka tak kan hilang.
Bertubi-tubi tetap berjalan menuju ujung jalan ribuan cerita berarti
hingga tak ada arti, tetap menghadapi walau tak terperi... Muak !!
Prinsip 'lah, Dogma 'lah, bahkan Doktrin manis tertancap seakan tak
ada artinya.
Kini ku kecam kejam mendendam...!!
Pukul saja !!, hantam saja !!...ludahi !!
Sekalian lalu tendanglah jauh-jauh...!!
Sembunyikan, rencanakan, hempaskan, hancurkan dan puaskan
hasrat bejat itu, kawan !!
Toh sang penghibur hanya akan tersenyum maklum akan seperti itu.
...
Cukup !!
Pintu chaoz ciptaan kalian telah terbuka lebar.
Tak akan berhenti atau menghindari, menatap, bahkan lari menjauh
seperti yg kalian lakukan, PENGECUT...!!
Kau tetap melangkah menujunya lalu mendekap erat chaoz, walau
lunglai terurai dan terserak !!
Tak akan menyerah, tak AKAN !!