dibawah terik awan biru
menunggu dirimu
dalam rindu
hiruk-pikuk jalan ini
seakan menyindir diri
yang sering tersakiti
oleh apa yang dinanti
Penuh sesak alunan angin
menunggangi cemas angan
harap dirimu kemari
tapi apa daya
tak kunjung datang
tapi apa kuasa
aku masih menunggu
terus
hingga jasad ini
ditinggal hayat pergi
pungguk masih bertahan
dalam kerinduan akan rembulan
hanya diam dibawah awan
yang gelap tak bercahaya
lakasana diriku disini
menanti yang tak pasti
jambi, 17 mei 2012
suci wulandari