Semester tiga. Awalnya tampak biasa saja, seperti semester-semester sebelumnya. Tapi ternyata, oh ternyata, semester tiga ini bukan sekadar perjalanan kuliah. Ini adalah "marathon" tanpa akhir, dengan keringat bercucuran, napas tersengal-sengal, dan mental yang makin tergerus. Garis finish? Entah ada di mana. Rasanya sudah berlari sekuat tenaga, tapi tetap saja seperti jalan di tempat. Kalau semester kuliah itu diibaratkan level permainan, nah semester tiga ini adalah level boss yang nyuruh kita main di labirin sambil tutup mata.
KEMBALI KE ARTIKEL