Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Pasar Klithikan Notoharjo Solo, Mengubah Barang Limbah Menjadi Barang Bernilai

10 Desember 2014   21:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:36 3337 0
Keberadaan pasar rakyat yang terkesan tradisional  sekarang mulai terdesak dengan kemunculan pasar modern. Wargalebih memilihmengunjungi pasar modern dibandingkan dengan belanja di pasar rakyat. Hal inilah yang meresahkan Jokowi, saat menjadi Walikota Solo. Salah satu program unggulannya adalah melakukanrevitalisasi pasar rakyat atau di Solo lebih suka menyebut pasar tradisional.Sebagian besar pasar rakyat di kota Solo yang berjumlah 43 buah sudah direvitalisasi.Revitalisasi dimaksudkan untuk merespon permasalahan menahun dari pasar rakyat  yang terkesanburuk, kumuh, kotor, sempit, bau, kurang terawat. Dengan revitalisasi dharapkan pasar akan lebih terawat. Dan meningkatkan kesejahteraan pedagangnya.

Programini mampu meningkatkan jumlah pedagang. Tercatat sebelum revitalisasi jumlah pedagang ada 12 ribu, setelah revitalisasi naik menjadi 16 ribu. Sedangkan jumlah PKL dari 5.817 yang tercatat, saat ini sudah lebih dari 3 ribu yang tertata atau masuk ke pasar tradisional. Pasar tradisional di Surakarta mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 20,3 miliar pada tahun 2011. Bahkansumbangan dari pasar tradisional adalah yang terbesar dibanding pos-pos pendapatan lainnya. Di masa sebelum Jokowi, PAD adalah 7,8 milyar masuk dari retribusi pasar, meningkat menjadi 19,2 milyar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun