aku tersenyum sendiri, lagi lagi mencari pembenaran akan perasaan yang sebenarnya telah salah dari awal
sedang aku menapak, lamat lamat aku mendengar bisik bisik perempuan sedang tertawa bersama, mereka membicarakan tentangmu
yaaa mereka menyebut nyebut namamu yang hingga kini masih menjadi daftar pertama di pencarian berbagai link sosial mediaku, aku tertawa memikirkannya
ia, gadis cantik bermata gelap, salah satu dari mereka melihatku dengan tatapan yang aku kira tidak begitu menyenangkan, ah biarkanlah
lagi, mereka menyebut namamu, dan ia sibuk bercerita tentang pertemuannya denganmu tadi pagi yang sepertinya tak sengaja :)
dari ia aku tau, hari ini kau mengenakan syal biru
ah, kau selalu tampan mengenakannya
syal warna kesukaanmu yang sengaja aku jahitkan ketika kau sibuk bertengkar dengan perempuanmu
aku masih saja berjalan, kau akan menemuiku di ujung jalan sore ini katamu kemarin petang
ah, kau
ini jelas jelas kesalahan, tak mungkin perempuanmu itu rela membagi sesuatu yang biasa disebut hati
sedang aku...........
ah, kau taulah, tak mungkin ia berlapang hati
"andai aku bertemu dengannya, mungkin saja bisa kau ajak ia ke ujung jalan nanti" kataku masih di petang yang sama ketika kau berjanji menungguku, harapku aku hanya ingin menitipkan rasa tanpa harus bersama denganmu :)
kau mungkin tidak pernah mengenal perempuan sayang, ini tentang sesuatu yang mereka panggil hati
kau takkan pernah mengerti, karena kami ingin kalian mengerti dengan cara yang tidak mungkin kalian pahami
hmmmh, lalu apa katamu, kau hanya tersenyum sembari menggeleng
pelan pelan, tanganmu merangkul pundakku, katamu "aku hanya ingin seperti ini, kau aku tanpanya suatu hari"
kau menyakitiku sebenarnya sayang,
hanya saja kau mungkin tidak tau, bagiku ini hanya soal penitipan rindu tanpa cemburu, biarkan kau sepenuhnya menjadi miliknya, untuknya yang kekurangan rasa, sini aku berikan semua yang aku punya :)
hingga tak ada kekeliran akan maknayang mereka sebut cinta, hanya itu :)
ia, perempuanmu hanya butuh waktu, percayalah
sedikit lagi aku akan sampai di ujung jalan itu, kau masih menungguku sayang?
sekarang aku bisa melihatmu disana, di ujung gang dengan simpul senyum yang aku hafal,
tunggu, kau tidak sendirian? yaaa sepertinya tanganmu menggenggam tangan yang lain
kau benar benar membawanya bersamamu? padahal tadi aku hanya mengangankannya :')
sudahlah, mungkin ini rasa akan semua menjadi miliknya
kan kupaksa bahagia, kau dan aku akan berjalan dengan arah yang berbeda nanti selepas sore :)
"terimakasih untuk kamu, sungguh aku kehilangan kemampuanku dalam berkata, sungguh aku..........
ah sudahlah, padamu terimakasih telah singgah walau sebentar, hei kau benar benar membuatku lupa cara bercakap....... :)"
"dan terima kasih untuk kamu perempuannya, ini kutitipkan sesuatu yang ku kenal dengan nama rindu, dan cemburu, kau pasti setidaknya pernah mengenal, selebihnya cinta
silahkan kau maknai gunanya, tanya ia yang dulu menyayangiku," ucapku sambil menatap matamu, yang terakhir kali sepertinya
dan kepada kau, semoga lekas sembuh hati :')