Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Di Ujung Jalan

6 Agustus 2013   13:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:34 79 0
sore ini aku berjalan sendirian, dengan pikiran sibuk merangkai semua kejadian bersamamu kuyakin kau juga demikian :')

aku tersenyum sendiri, lagi lagi mencari pembenaran akan perasaan yang sebenarnya telah salah dari awal

sedang aku menapak, lamat lamat aku mendengar bisik bisik perempuan sedang tertawa bersama, mereka membicarakan tentangmu

yaaa mereka menyebut nyebut namamu yang hingga kini masih menjadi daftar pertama di pencarian berbagai link sosial mediaku, aku tertawa memikirkannya

ia, gadis cantik bermata gelap, salah satu dari mereka melihatku dengan tatapan yang aku kira tidak begitu menyenangkan, ah biarkanlah

lagi, mereka menyebut namamu, dan ia sibuk bercerita tentang pertemuannya denganmu tadi pagi yang sepertinya tak sengaja :)

dari ia aku tau, hari ini kau mengenakan syal biru

ah, kau selalu tampan mengenakannya

syal warna kesukaanmu yang sengaja aku jahitkan ketika kau sibuk bertengkar dengan perempuanmu

aku masih saja berjalan, kau akan menemuiku di ujung jalan sore ini katamu kemarin petang

ah, kau

ini jelas jelas kesalahan, tak mungkin perempuanmu itu rela membagi sesuatu yang biasa disebut hati

sedang aku...........

ah, kau taulah, tak mungkin ia berlapang hati

"andai aku bertemu dengannya, mungkin saja bisa kau ajak ia ke ujung jalan nanti" kataku masih di petang yang sama ketika kau berjanji menungguku, harapku aku hanya ingin menitipkan rasa tanpa harus bersama denganmu :)

kau mungkin tidak pernah mengenal perempuan sayang, ini tentang sesuatu yang mereka panggil hati

kau takkan pernah mengerti, karena kami ingin kalian mengerti dengan cara yang tidak mungkin kalian pahami

hmmmh, lalu apa katamu, kau hanya tersenyum sembari menggeleng

pelan pelan, tanganmu merangkul pundakku, katamu "aku hanya ingin seperti ini, kau aku tanpanya suatu hari"

kau menyakitiku sebenarnya sayang,

hanya saja kau mungkin tidak tau, bagiku ini hanya soal penitipan rindu tanpa cemburu, biarkan kau sepenuhnya menjadi miliknya, untuknya yang kekurangan rasa, sini aku berikan semua yang aku punya :)

hingga tak ada kekeliran akan maknayang mereka sebut cinta, hanya itu :)

ia, perempuanmu hanya butuh waktu, percayalah

sedikit lagi aku akan sampai di ujung jalan itu, kau masih menungguku sayang?

sekarang aku bisa melihatmu disana, di ujung gang dengan simpul senyum yang aku hafal,

tunggu, kau tidak sendirian? yaaa sepertinya tanganmu menggenggam tangan yang lain

kau benar benar membawanya bersamamu? padahal tadi aku hanya mengangankannya :')

sudahlah, mungkin ini rasa akan semua menjadi miliknya

kan kupaksa bahagia, kau dan aku akan berjalan dengan arah yang berbeda nanti selepas sore :)

"terimakasih untuk kamu, sungguh aku kehilangan kemampuanku dalam berkata, sungguh aku..........

ah sudahlah, padamu terimakasih telah singgah walau sebentar, hei kau benar benar membuatku lupa cara bercakap....... :)"

"dan terima kasih untuk kamu perempuannya, ini kutitipkan sesuatu yang ku kenal dengan nama rindu, dan cemburu, kau pasti setidaknya pernah mengenal, selebihnya cinta

silahkan kau maknai gunanya, tanya ia yang dulu menyayangiku," ucapku sambil menatap matamu, yang terakhir kali sepertinya

dan kepada kau, semoga lekas sembuh hati :')

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun