Kasus pembobolan data ASN
(Aparatur Sipil Negara) oleh seorang guru honorer di Banyuwangi menunjukkan tantangan serius dalam keamanan data di Indonesia. Guru tersebut diduga menjual data ASN yang diperolehnya secara ilegal dengan keuntungan mencapai Rp 121 juta. Kasus ini memperlihatkan lemahnya sistem keamanan di instansi pemerintah yang mengelola data pribadi sensitif.
KEMBALI KE ARTIKEL