Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Film Baru "Perempuan Sasak Terakhir"

25 September 2012   14:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:43 3699 2
  1. Pemerintah Pusat dan Daerah perlu menyadari bahwa memang benar telah terjadi distorsi budaya (tidak hanya budaya sasak bahkan budaya di seluruh Indonesia) oleh pengaruh globalisasi dan modernisasi. Jadi diperlukan tindakan nyata untuk konservasi budaya ini.
  2. Modernisasi semu yang ada tidak menjamin rakyat akan sejahtera. Banyaknya TKI/TKW bisa menjadi indikator nyata bahwa rakyat belum hidup sejahtera di negeri sendiri.
  3. Budaya Sasak yang baik-baik (bernuansa etnis dan agamis) sudah kehilangan jati dirinya dan sudah tergantikan oleh budaya asing yang banyak merugikan.
  4. Perempuan Sasak dan juga perempuan lainnya di Indonesia masih dalam posisi marginal. Perlu upaya serius semua pihak untuk mereposisikan kembali peran perempuan baik di sektor publik maupun di ranah keluarga agar perempuan lebih dihargai dan diberdayakan.
  5. Keindahan dan keunikan Pulau Lombok dan pulau lainnya di Indonesia sangat perlu dipromosikan lewat Film, sehingga lebih banyak orang Indonesia  yang akan mengenal negaranya sendiri daripada lebih mengenal negara asing.
  6. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki daerah seperti Sutradara Film ini perlu didukung penuh oleh pemerintah daerah demi majunya suatu daerah.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun