Aturan Kelulusan UN Dag Dig Dug, mungkin begitulah perasaan setiap siswa kelas XII SMA pada hari Sabtu, 26 Mei 2012. Hari itu tepatnya, sekolah akan mengumumkan Hasil Ujian Nasional secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Setiap tahunnya, prosesi Ujian Nasional (UN) ini seakan telah menjadi momok bagi semua siswa. Karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMDIKBUD) menerapkan aturan baru dalam hal kelulusan. Aturan kelulusannya yaitu: 60% Hasil UN Pusat + 40% Hasil Nilai Sekolah. Nilai Sekolah (NS) sendiri dihitung dari 60% hasil ujian sekolah dan 40% dari Nilai Raport.
Teknik Pengumuman Kelulusan Setiap sekolah memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengumumkan kelulusan Hasil Ujian Nasional siswanya. Diantara cara yang dilakukan sebagai berikut:
- Mengumumkan di sekolah Melalu Surat. Pihak Panitia UN biasanya membuat surat pengumuman dengan fasilitas Mail Merge di program MS Word dan MS Excel, sehingga nama siswa tercetak langung secara individual dan lebih cepat. Untuk kegiatan pengumuman pada hari H, pihak sekolah/panitia UN mengundang siswa atau orang tua/wali murid untuk mengambil amplop kelulusannya. Dengan cara ini siswa harus datang ke sekolah dan bergerombol di sekolah (kendati pun diatur oleh sekolah). Biasanya pihak sekolah bekerja sama dengan Pihak Kepolisian setempat untuk keamanan. Kelemahan dari cara ini adalah siswa sangat dimungkinkan untuk melakukan aksi corat-coret baju seragam di sekolah dan di jalanan, karena semua siswa hadir pada jam yang sama. Bahkan lebih tragis, kerap kali siswa yang tidak lulus melampiaskan kekecewaannya dengan merusak fasilitas sekolah dan fasilitas umum.
- Pengumuman secara ONLINE di website atau Blog sekolah. Cara ini sudah mulai banyak dilakukan oleh sekolah-sekolah yang memiliki SDM IT/Guru TIK yang memadai. Cara ini pun sudah mulai saya perkenalkan kepada sekolah kami SMA Negeri 1 Labuhan Haji, Lombok Timur-NTB. Sudah 2 tahun ini, cara online kami lakukan dan ternyata sukses serta mendapatkan tanggapan positif dari siswa maupun orang tua/wali siswa. Kelebihan cara ini adalah siswa tidak perlu ke sekolah dan bertemu di tempat yang sama, karena mereka bisa melihat pengumuman dari dalam kamar mereka dengan koneksi modem atau dari mana saja di seluruh dunia. Ehm. Pengumuman UN kami buat di website sekolah www.smanlabuhanhaji.sch.id. Saat pertama kali mencoba, saya sempat kurang tidur selama 1 minggu. Maklumlah, saya bukan sarjana IT yang mahir urusan coding atau bahasa pemrograman HTML, CSS, atau PHP. Semua saya lakukan secara otodidak alias belajar nyetir sendiri. Kepintaran mbah Google saya manfaatkan. Saya siapkan segala keyword berkaitan dengan tema "membuat pengumuman online", "belajar php untuk pemula", atau "script php", atau "cara mudah belajar php", dan lain sebagainya. Dan saya menemukan guru-guru online yang baik hati. Mereka secara ikhlas memberikan script mereka secara gratis. Script itulah yang kemudian saya download dan saya obrak-abrik dengan kemampuan yang sangat minim. Kemudian saya tancapkan di hosting sekolah dengan bantuan PhpMyadmin. Apaan tuh? Silakan googling. Usaha saya tidak sia-sia, karena tahun pertama mencoba dengan semangat baja "Trial and Error", akhirnya pengumuman itu berhasil Online. Untungnya saat itu, semua sarana mendukung.
KEMBALI KE ARTIKEL