Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Internet Ibarat Pisau Tajam Bermata Dua

3 Juli 2010   03:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:07 380 1
Masih teringat saya pada tahun 1995, pertama kali mengenal internet. Hampir setiap hari saya ke warnet (warung internet). Saat itu tarif per jam warnet di kota Malang masih Rp. 12.000,-. Bisa dibayangkan berapa dana yang saya habiskan untuk internet ini. Mulai dari beli buku tentang internet, belajar, browsing, e-mail, chatting pake mIRC, dll.

Yang membuat pusing dan asyik bukan saja masalah uang yang habis, tetapi konten (isi) yang sangat variatif di Internet. Informasi apa saja yang saya cari hampir dipastikan "ada". Saat itu yang terkenal masih memakai search engine Yahoo, karena saat itu Oom Google belum hadir.

Selama browsing di Internet, ternyata informasi sangat beragam. Banyak informasi yang bagus. Tetapi sialnya dengan tanpa sengaja juga banyak berisi informasi masalah seks, pornografi, kekerasan, penipuan, dan lain-lain.Pornografi malah sangat banyak. saya fikir apakah pemerintah tidak melarang atau memblokirnya?. Gawatnya, sampai hari ini pun konten porno sangat mudah kita akses di Indonesia ini.

Berkaca dari pengalaman berinternet itu, ternyata memang Internet itu ibarat pisau bermata dua. Satu sisi sangat bagus untuk ilmu pengetahuan, dan konten lain yang positif. Tetapi di sisi lain, internet siap-siap mengiris, menyembelih, dan memotong kita bak pisau.

Berapa banyak kasus perkosaaan, skandal seks, pembunuhan, penipuan berkedok investasi, dll akibat pelaku sudah pernah menonton video porno yang didownload dari Internet, atau menjadi korban penipuan berkedok investasi online.

Sudah saatnya pemerintah tidak membiarkan kebebasan internet ini. Pemerintah wajib menjaga rakyatnya, khususnya generasi muda dari dampak negatif akses internet. Jangan menunggu korban banyak baru berbuat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun