Raut wajah Anisa tampak cemas. Baru sebulan menikah, ia dan suaminya, Raka, sudah disibukkan oleh pesan-pesan penagihan utang. "Aku hanya ingin pernikahan kita indah," ujar Anisa lirih. Raka tidak menyalahkan istrinya. Tekanan sosial dari keluarga besar dan teman-teman membuat mereka memaksakan pernikahan yang megah. Namun, utang yang kini membayangi mengingatkan mereka pada satu kenyataan pahit: pernikahan bukanlah akhir cerita, melainkan awal dari perjalanan panjang, termasuk perjalanan finansial.
KEMBALI KE ARTIKEL