Seorang petani tua berdiri di ladang yang hampir kosong. Hujan baru saja mengguyur tanah, membasahi setiap sudut lahan yang penuh harapan. "Cabai ini," gumamnya sambil menggenggam segenggam biji kecil, "akan tumbuh selama aku tidak berhenti menanam." Ia sadar, musim tak selalu berpihak, dan tanah tak selalu subur. Namun, tugasnya adalah terus mencoba, menanam, dan menanti hasil dari ketekunannya.
Seperti petani itu, manusia juga memiliki tanggung jawab untuk memakmurkan bumi. Dalam perjalanan ini, keberagaman menjadi modal utama untuk bekerja sama, bukan penghalang. Sayangnya, banyak yang lupa bahwa setiap orang memiliki potensi yang sama. Yang membedakan hanyalah bagaimana potensi itu diolah, seperti tanah yang memengaruhi hasil panen.