Hal itu dikatakan oleh Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang Syukur Tanri saat membawakan materi tentang pembuatan pupuk nabati pada pertemuan teknis yang dilaksanakan di kelompoktani Lurae Desa Mattongang-tongang Kecamatan Mattiro Sompe, Rabu(24/08/2022).
Syukur Tanri dalam penjelasannya mengatakan bahwa dalam konteks perubahan iklim  ada tiga aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam sistem pertanian kita, yaitu : 1). Peningkatan produktivitas, 2). Pengurangan risiko usahatani dan 3). Kelestarian lingkungan untuk menjamin keberlanjutan usahatani.
Selain dijelaskan tentang materi Climate Smart Agrivulture (CSA), Syukur Tanri juga melakukan praktek bersama pembuatan pupuk nabati dengan menggunakan mikro organisme lokal atau sekumpulan mikro organisme yang bermanfaat sebagai starter dalam penguraian dan fermentasi dalam pembuatan pupuk organik.
"Saat ini, kemampuan tanah yang kita miliki telah berkurang dalam mendukung kebutuhan tanaman dan secara nyata telah mengakibatkan terjadinya penurunan produksi yang dari aspek ekonomi, jelas telah mempengaruhi pendapatan petani." jelas Syukur.
"Dan sebagai upaya Pemerintah dalam mengembalikan tingkat kesuburan dan kemampuan tanah milik petani dalam mendukung kebutuhan tanaman, maka penggunaan pupuk organik nabati menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut."
Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus pada lahan yang sama, akan mengakibatkan menurunnya unsur hara tanah serta mempengaruhi kesuburan tanaman9. Olehnya itu, perlu ada peralihan dari penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik atau nabati agar kesuburan dan ekosistem alam tetap terjaga.