Kegiatan ini juga dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari Kabupaten dan Kecamatan yaitu Kepala Puskesmas Kecamatan Mattiro Bulu serta unsur BPD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pendamping Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama dan Perwakilan Perempuan, serta Tenaga Kesehatan.
Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Desa juga bertujuan untuk menyepakati secara bersama-sama Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Desa untuk tahun yang direncanakan dengan tetap mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang telah ditetapkan sebelumnya melalui musyawarah secara bersama-sama.
Menurut Kepala Desa Marannu saat memberikan kata sambutannya, menyatakan bahwa untuk Program-program kegiatan di tahun 2024 yang sempat tertunda karna adanya keterbatasan atau pergeseran anggaran akan menjadi kegiatan prioritas di tahun 2025 mendatang. Dan untuk usulan yang tidak menjadi kewenangan Pemerintah Desa, akan dibawa ke forum yang lebih tinggi atau yang sesuai dengan kewenangannya.
Kepala Puskesmas Kecamatan Mattiro Bulu Drg. Tulada juga mengingatkan bahwa balita yang terlanjur stunting, akan menjadi sulit untuk dilakukan intervensi. Olehnya itu, kita fokus ke ibu hamil supaya tidak lahir bayi yang stunting.
Lebih lanjur, Drg. Tulada juga meminta kepada Pemerintah Desa terkait penganggaran untuk pemberian makanan tambahan, agar lebih dahulu melakukan koordinasi kepada Petugas Kesehatan terutama ahli gizi yang ada di Puskesmas.
"Pemberian makanan tambahan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa, sebaiknya berkoordinasi terlebih dahulu dengan ahli gizi agar penganggarannya menjadi tepat sasaran atau sesuai dengan yang dibutuhkan oleh penerima makanan tambahan." Jelasnya.
"Saya berharap, dengan adanya pencanangan posyandu era baru, agar para kader lebih banyak melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa posyandu tidak lagi untuk Ibu hamil dan balita, tetapi untuk semua usia." Tutupnya.