Para yang mulia
para utusan dan wakil yang terhormat,
Perkenankanlah saya memakai kalimat tuan ketua - para yang mulia - para utusan dan wakil yang terhormat. Dulu, setelah negara kami merdeka oleh proklamator negara kami bung karno pernah mengucapkan ini dalam pidatonya di sidang majelis umum perserikatan bangsa-bangsa tahun 1958 dengan judul to build the world a new. karena itulah saya selaku presiden terinspirasi untuk mengatakan hal yang sama namun dengan judul pidato yang berbeda yaitu " negara dengan jaminan sosial".
saya selaku presiden mendapat kesempatan untuk berpidato dihadapan tuan ketua - para yang mulia - para utusan dan wakil yang terhormat. Ritual tahunan konferensi Internasional Perburuhan  (international labour confrence) yang dilaksanakan hari ini di Jenewa, swiss, di bulan juni 2011 ---- "harapan saya, saya juga akan kembali disini untuk berpidato di tahun 2015 dalam kapasitas sebagai sekjen PBB".
saya akan menjernihkan ingatan para ketua - para yang mulia - para utusan dan wakil ketua yang terhormat sejenak, untuk memperjelas mengapa saya mewakili negara saya berpidato disini. Negara saya dipilih oleh ILO adalah semata-mata karena beberapa hal yang akan saya sebutkan dibawah ini;
- Negara saya atau tepatnya saya selaku presiden di negara saya adalah yang pertama menandatangani GLOBAL JOBS PACK (pakta lapangan kerja global / PLKG), yang diadopsi pada sesi ke-98 dari konferensi internasional perburuhan Juni 2009, dengan dukungan dari kepala negara G-20, majelis perserikatan bangsa-bangsa, berbagai badan internasional dan regional.
- Saya diyakinkan oleh kepala negara G-20, majelis perserikatan bangsa-bangsa, dan berbagai badan internasional dan regional, bahwa PLKG adalah jalan keluar terhadap krisis keuangan yang terjadi di tahun 2008 - yang berawal dari negara maju dan telah menyebar bagai wabah keseluruh penjuru dunia - merusak ekonomi - mengurangi kapasitas perusahaan - dan memaksa banyak orang kehilangan pekerjaan.
- keyakinan saya ini justru timbul hanya karena satu kalimat yang diutarakan oleh kepala negara G-20, majelis perserikatan bangsa-bangsa, berbagai badan internasional dan regional, yaitu; " krisis harus dilihat sebagai kesempatan dan tantangan untuk pembangunan yang lebih seimbang dan berkelanjutan".
- Pakta lapangan kerja global (PLKG) pada hakekatnya memiliki spirit - membuka lapangan pekerjaan secara global - memperluas jaminan sosial - menghormati/menerapkan standart tenaga kerja - membentuk globalisasi yang adil.