pukul 00.00 waktu pasir
tumpah ruah kedinginan, namun tidak di kening kota hujan
belasan tahun lalu
kau tinggalkan bersama igau
kemudian hadir hari ini, lalu kau berjalan bersama risau
atas nama panggilan rindu,
hiruk-pikuk tak usai-usai
kata-kata tidak mampu bermetamorfosa menjadi lukisan
namun tidak soal bayangan, kau penciptanya, lakukan saja
hujan telah menjadi dekat seperti kawan
gelembung rindu sesak memenuhi ruangan
sebentar, ingin kutiupkan satu-persatu ke luar jendela
menuju rumahmu atau tidak, terserah keinginan mereka
ya,
cerita tentang perjuangan
tidak pernah ada kesalahan,
pada tepian sepanjang jalan
aku melihat mural bertuliskan namamu
semangat katanya, dan selamat ulang tahun
atas nama kota hujan bersama sungainya
yang mengalir sejajar menelusuri ruas-ruas nadimu.