Kebanyakan rakyat sudah tidak terlalu memperdulikan sisi keilmuan politik, karena apa yang dilihat dan dibaca rakyat , melalui berbagai media dan obrolan warung memiliki sebuah kesimpulan yaitu, Politik ialah ilmu tentang kecerdasan otak politisi dalam memanipulasi kebohongan, sehingga pada akhirnya sudah tidak tahu lagi mana yang benar - benar jujur dan sekedar sandiwara semata. Namun yang paling memprihatinkan ialah, banyak politisi yang sudah buta tentang kebenaran, karena yang terpenting bagi mereka ialah pembenaran semaksimal mungkin. Bahkan seorang politisi jika bicara langit berwarna hijau, maka akan mati - matian mempertahankan argumennya, yang menurutnya sangat ilmiah / rasional, padahal menunjukan kebodohan yang tiada tara! Contoh yang sangat sederhana ialah para politisi Demokrat yang lagi main komedi / lawak tentang Pilkada,
Misalkan di sebuah acara ILC pada tanggal 9 oktober 2014, yang menayangkan tentang Perppu Presiden :
- Karni Ilyas : Menurut anda apakah keputusan Walk Out telah di koordinasikan dengan ketum yaitu SBY?
- Politisi Demokrat ( Benny K Harman ): Beliau sedang di Amerika sehingga keputusan diambil berdasarkan kesepakatan anggota fraksi
- Karni Ilyas : tapi setidaknya anda bisa menghubungi SBY via telepon , karena keputusan WO merupakan keputusan besar yang wajib diketahui ketua umum partai. Apalagi urusan tentang sebesar Pilkada.
- Politisi Demokrat : Presiden kebetulan lagi berada di daerah "BLANK SPOT",
- Karni Ilyas : di Amerika tidak ada satupun area tersebut.
- Politisi Demokrat terdiam tidak meneruskan jawaban.