Kepemimpinan, apapun bentuknya adalah amanah. Bukan permasalahan 'kursi empuk' dengan gelimang harta. Karena di pundak pemimpin adalah tanggung jawab yang besar kepada masyarakat yang dipimpin, dan juga menjadi tanggung jawab kepada Tuhan. Amanah inilah yang kelak dimintai pertanggungjawabannya oleh Tuhan. Maka paradigma kita terhadap kepemimpinan haruslah benar. Jika tidak, kepemimpinan akan dipandang sebagai 'lahan basah' tempat para pemimpin untuk memanfaatkan kekuasaan dan berujung pada kepentingan finansial. Dengan pola fikir semacam ini, akan menjadikan dan menyuburkan pola politik transaksional dan pada gilirannya akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang '
profit oriented', dan ujung-ujungnya akan berpotensi menggasak kekayaan negara. Menyedihkan!
KEMBALI KE ARTIKEL