Sudah 20 tahun sejak reformasi di Indonesia semakin ke sini, semakin kabur karakter masyarakatnya. Karakter Bangsa Indonesia yang terkenal dengan sopan-santun, suka menolong, gotong-royong, empati, toleransi, dan pekerja keras untuk menghasilkn rezeki halal, mengedepankn pendidikan seakan-akan makin lama makin terkikis habis. Tidak ada yang salah dengan reformasi. Hanya pemahaman dan polafikir masyarakat kita yang perlu dipertanyakan. Reformasi sebagai titik tolak sebuah demokrasi yang mengedepankan penguatan hukum, kebebasan demokrasi Pancasila yang bertanggung jawab, mestinya tidak disalahartikan menjadi kebebasan dengan sebebas-bebasnya. Euforia demokrasi harus tetap dengan berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
KEMBALI KE ARTIKEL