Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Merevolusi Cara Perusahaan Bekerja dan Berinovasi

22 Oktober 2013   18:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:10 66 0
Bayangkan kalau Anda bekerja di sebuah perusahaan dan Anda bebas memilih tugas Anda sendiri. Tidak perlu lagi mengerjakan tugas dari bos yang sebenarnya Anda benci. Tidak perlu lagi sering menanti waktu pulang. Bahkan, karena melakukan hal yang Anda sukai, bisa-bisa Anda terus berada di kantor! Namun, mungkinkah itu terjadi? Kalau Anda bekerja di GitHub, jawabannya iya. GitHub, sebuah perusahaan penyedia jasa kolaborasi open source terbesar di dunia telah membuktikan konsep baru di dunia manajemen ini. Karena karyawan hanya melakukan hal-hal yang ingin mereka lakukan, secara otomatis produktivitas mereka akan meningkat dan bisa memberi yang terbaik untuk perusahaan. Inilah rahasia dari GitHub bisa tumbuh menjadi perusahaan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dan sangat dibutuhkan oleh programmer dari seluruh dunia.

Konsep Open Allocation

GitHub adalah platform kolaborasi untuk pengembang software, digunakan oleh lebih dari 3 juta orang tiap bulannya. Baru-baru saja, GitHub telah mendapatkan investasi senilai 100 Juta Dollar, kebanyakan dari Andreessen-Horowitz, venture capital kenamaan dari Amerika. Andreessen-Horowitz sangat senang dengan perkembangan cepat dan inovasi yang dilakukan oleh GitHub. Ternyata, budaya yang dikembangkan di GitHub sangat mirip dengan produk yang dikembangkannya. Mereka menyediakan platform open source untuk penggunanya, dan mengerjakannya dengan open allocation, sebuah konsep manajemen baru yang sangat berbeda dengan gaya manajemen yang biasa kita pakai.

Apabila sebuah proyek atau tugas biasanya diberikan oleh para manajer untuk karyawannya, dan sang karyawan harus mau tidak mau mengerjakannya, maka konsep open allocation yang diusung GitHub ini mengambil pendekatan berbeda. Manajer akan menempatkan sebuah proyek atau tugas di software kolaborasi GitHub, kemudian karyawan GitHub bisa bebas memilih ingin mengerjakan proyek yang mana. Strategi ini mampu menaikkan produktivitas karyawan, dan bahkan menjadi daya tarik karyawan berkualitas dari perusahaan lain. Contohnya salah seorang ahli UX Chrissie Brodigan yang baru saja diangkat dari Mozilla, dia sangat senang karena saat ini mengerjakan software evaluasi UX yang dia sebut deprivation testing, yang menurut dia sangat keren. Chrissie tidak sendirian, menurut karyawan GitHub, hal yang paling menarik dari konsep open allocation adalah mereka bisa mengerjakan proyek yang mereka anggap keren, memberi dedikasi lebih pada perusahaan.

Kenapa Open Allocation Penting?

Meskipun terdengar tidak masuk akal, konsep open allocation juga dilakukan di perusahaan besar seperti Google. Semua karyawan Google disarankan menggunakan 20% waktunya untuk mengerjakan proyek yang mereka anggap keren. Hasilnya? Google Chrome, salah satu browser paling populer di dunia, awalnya dikembangkan oleh karyawan yang frustasi karena browsernya lambat, hingga menggunakan 20% waktunya untuk melakukan pengembangan awal Google Chrome. Selain Chrome, masih ada Gmail, AdSense, dan berbagai produk paling penting Google dihasilkan dari open allocation yang mereka lakukan. Tim Studentpreneur telah menyusun beberapa manfaat utama dari open allocation.



  • Membuat budaya inovasi lebih cepat dan kuat
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun