Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Lupa

6 Maret 2012   07:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:27 61 0


Ketika Dunia terlalu berwarna, kadang kita lupa pada awal dan akhir segala warna.


Ketika Dunia berputar terlalu cepat, kadang kita lupa pada yang membuatnya tetap di tempat.


Dunia kita tempat yang terlalu singkat, dan kita mencernanya terlalu lambat.


Bila kita berhenti mengunyah lalu menelaah, "klang..klang.." Mungkin suara itu tak ada lagi di tempat sampah.


Kita punya seperempat abad masa mengenal, setengah abad masa belajar, dan tiga perempat abad masa berbuat. Bila itu belum cukup, ada separuh abad lagi untuk bertanya.


Di akhir waktu nanti, kita akan belajar untuk bercerita.


Sastrawan, relawan, pelukis, pemahat, pebisnis, pekerja, pemusik, pemikir, hingga pengangguran; sebuah buku sudah dibuka untuk kita.


Ketika dunia berkata terlalu lelah, kita tertawa tergelak-gelak. Tapi nanti, ketika tangan ini sudah jadi tanah, tawa kita tak lagi akan melelahkan dunia.


Lembang, Maret 2010

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun