Integritas akademik merupakan fondasi utama dalam dunia pendidikan, termasuk di perguruan tinggi keagamaan Islam negeri. Di era kecerdasan buatan (AI), tantangan dalam menjaga integritas ini semakin kompleks. Kemudahan akses informasi dan alat bantu belajar yang disediakan oleh teknologi modern dapat memicu pelanggaran, seperti plagiarisme, yang berpotensi merusak nilai-nilai akademis dan etika. Salah satu risiko terbesar yang dihadapi oleh mahasiswa adalah kemudahan dalam menyalin dan menyebarluaskan informasi. Dengan adanya AI, menghasilkan teks atau karya ilmiah yang tampak orisinal menjadi lebih mudah, namun tidak selalu mencerminkan pemahaman atau penelitian yang mendalam. Selain itu, mahasiswa perlu dilatih untuk memahami batasan etis dalam penggunaan AI, sehingga mereka mampu membedakan antara penggunaan yang mendukung pembelajaran dan yang dapat dianggap sebagai penipuan akademik.
KEMBALI KE ARTIKEL