Jauh di tahun 1919, setelah Perang Dunia 1, Mesir menuntut kemerdekaannya dari Inggris yang telah menjajah Negara tersebut sejak 1882. Pemimpin partai nasional saat itu, Saad Zaglul, yang berencana memimpin delegasi ke konferensi Versailles, ditangkap dan dipenjarakan. Sebagai gantinya, pemerintah kolonial menunjuk Youssef Wahba, seorang Koptik, untuk menjadi perdana menteri pertama dengan tujuan memecah belah persatuan antara umat Islam dan Koptik. Pengangkatan Wahba saat itu justru membuat kedua umat turun ke jalan dan melakukan demonstrasi massif melawan kolonialisme Inggris dengan slogan “Egypt for Egyptians”.