Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Menyatukan Cinta Ilahi

13 Januari 2014   13:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52 97 2

Menyatukan Cinta Ilahi

Manusia  akan sampai pada masa bahwa kehidupan ini mau dibawa kemana. Mau menikah atau tidak. Seandainya “ya” mau menikah; sudahkah siap segala sesuatunya?. Seandainya “tidak” masih ada pilihan lagi : Jadi Pastur atau awam religius yang fokus pada social kemanusiaan. Ya, andaikan moment tersebut  saat ini sedang kita rasakan yang mana mau kita pilih? Semuanya tentu baik untuk kehidupan kita. Namun penting untuk direnungkan arah mana panggilan hidup kita.  Menikah tak ubahnya seperti saling memberi. Kata “saling” berarti kedua belah pihak tidak ada lagi batas maupun sekat, semua menjadi “satu” tidak lagi “dua”. Semua ini tumbuh didasari rasa iklas dan tulus.

Makna Cinta  dan Janji

Ya kesadaran, karena menikah bukan sebuah pelarian, bukan pula sebuah belenggu, justru menikah adalah sebuah tanda kehadiran Allah di dalam kehidupan kita. Karena tanda kehadiran Allah, maka di dalamnya ada kasih dan cinta. Jadi sebuah ucapan janji pernikahan yang sering didengar bukanlah sebuah SOP (standar operational procedure) yang sewajibnya harus terucap. Bukan kalimat liturgis yang tertulis di buku panduan, namun kalimat yang terucap saat janji pernikahan adalah janji untuk menghadirkan Allah didalam setiap dinamika kehidupan pernikahan. Kita bukan saja janji pada pasangan kita saja, melainkan janji pada Allah karena apa yang sudah dipersatukan olehNya tidak boleh diceraikan oleh manusia. Untuk itu mengapa orang menikah selalu memunyai harapan “kebahagiaan”.

Maka dari itu, dalam setiap ucapan selamat dari orang tua, teman dan saudara yang lain muncul sederetan kalimat yaitu “Selamat ya semoga berbahagia” atau bagi saudara muslim “ selamat ya semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah”. Semua ucapan ini adalah sebuah doa. Dimana intinya sebenarnya adalah sama. Yaitu sebuah ungkapan ikut senang dan berbahagia atas segala pencapaian selama ini dari masa berpacaran sampai keputusan untuk mengucapkan janji pernikahan. Janji, doa dan segala ucapan selamat memperjelas sebuah symbol atau pun tanda bahwa setiap pernikahan dan kemudian membangun sebuah keluarga tidak bisa diepaskan dari peran Allah. Allah adalah cinta, jadi dua insan yang memutuskan menikah tidak mungkin tidak meniadakan Allah dalam seluruh perjalanan sebuah keluarga.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun