Atas pertanyaan yang bergentanyangan tersebut, iseng-iseng mencoba mencicipinya. Alamaaaak, tak dingana pula rupanya. Terjun bebaaas.... Terjun tanpa parasut pula. Brak! Jatuh cinta setengah mati. Sebagai pencinta sejati, memang saya harus akui saya gampang jatuh cinta pada cicipan pertama. Itu yang membedakan saya dengan yang lain. Mau tahu kuncinya? Yaitu, karena rasa adalah penghubung utama. Maka dari itu saya sangat menjaga sekali bibir saya yang agak dower ini, terutama kepada para wanita karena bibir lelaki jelas saya tak suka.
Tahu dong sebagai pecinta sejati, gimana rasanya jatuh cinta. Dunia rasanya milik kita berdua.
"Pa." Suara isteri saya dari dalam kamar.
"Ya. Ntar." Jawab saya sambil tetap asyik memainkan Kompasiananya.
"Paa..." Ulangi isteri saya agaklebih kencang lagi.
"Iya. Ntaaar." Menimpali panggialn isteri dengan lagak tak mau kalah pula.
Brak! Suara pintu dibanting.
"Komputer saja yang diurusin." Cerocos isteri saya.
Sekarang saya baru tahu dan tak mau tahu apakah kompasiana itu rumah sehat. Yang saya tahu saat ini saya lagi jatuh cinta.
NB. Teh Ninih..., Saya baru belajar memainkan titik dan koma. Trims ya...