Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Korupsi, Monas, dan Prita?

9 Desember 2009   08:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:00 274 0
Hari ini 9 Desember 2009 bertepatan dengan hari Anti Korupsi Dunia. Kramatjati dimana saya tinggal diguyur hujan lebat. Banyak yang bilang hujan adalah limpahan rahmat penyubur ranah yang menghidupkan bumi. Hari ini senandung merdu menyelimuti seluruh negeri, mengumandangkan Indonesia Bersih, jargon heroik di lembayung ufuk bumi nusantara. Terharu sudah melihat semangat membara.

Hari ini, diatas becek tanah bekas guyuran hujan, saya torehkan pena sebagai pengingat rasa. Saya mendengar sebait puisi dibacakan, indah nian rasanya. Tapi hari ini juga saya harus bicara, karena itu selemah-lemah iman saya. Bukannya saya menggugat kalau kita tidak satu selera.

Kita tahu, korupsi adalah virus. Mematikan. Itu musuh bersama. Tanpa kata diucap, kita benci dia karena kita cinta Indonesia.

Hari ini gaung kebesaran dikibarkan di tugu kebanggaan kita. Monas. Sebuah karya seni yang melambangkan pertemuan yoni dan lingga. Bagi saya itu terlampau halus karena dia tidak lain adalah pertemuan paha lelaki dan wanita. Saya tidak suka ini. Kenapa? Coba lihat ke sisi utara. Itu pusat dimana Indonesia ditata. Artinya apa? Indonesia ditata didepan selangkangan lelaki dan wanita. Itu yang tidak saya suka.

Sekarang coba lihat kesisi selatan. Disitu ada gedung Cipta Pesona. Penggaung Indonesia ke dunia luar. Gedung tinggi besar menjulang ke angkasa. Kalau itu nyata bisa menghancurkan wanita. Coba pehatikan dengan seksama. Itu adalah lambang kejantanan para lelaki. Yang dibuat atas prakarsa Menteri Parawisata.

Artinya apa? Itulah cerminan Indonesia, ranah triple X tempat dimana kita mengaung menuju Indonesia Bersih. Perjuangan itu masih panjang sayang...

Hari ini berkoin-koin dikumpulkan sebagai tanda cinta kasih sama Prita. Terus terang saya tidak mau bicara, cukuplah coin jadi wakil. Itu pelajaran berharga. Ranah publik adalah milik bersama, sekali bicara kepala taruhannya. Itu tanggung jawab kita, untuk itu waspadalah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun