[caption id="attachment_244292" align="alignleft" width="294" caption="sumber: warkahilusi.blogspot.com"][/caption] Saya sih berharap murid-murid saya itu banyak-banyak membaca dengan berbagai pengetahuan, agar pikirannya terbuka, tidak karena dikasih tahu dari ceramah atau doktrin semacamnya. Tidak soal apakah itu pengetahuan yang berbau agama atau tidak. Yang jelas sekarang ini banyak sekali gejala untuk melarang bacaan-bacaan yang sifatnya kritis dan mengusung nilai-nilai barat. Apa yang dimaksud nilai barat, tentu saja adalah soal-soal gender, kesetaraan, toleransi dan lain-lain. Tidak sedikit siswa SMA yang mempertentangkan masalah itu karena bertentangan dengan Islam. Nah, suatu ketika saya bersama anak-anak mengobrol dalam waktu santai. Saya bertanya soala hubungan dunia Islam dan Barat. Biasanya banyak yang mengecam barat. Maka saya luruskan, "
Eit, jangan dulu keburu nafsu mempertentangkan barat-Islam. Coba baca dulu, lebih banyak sumber bacaan. "Tapi bu, orang barat itu kan memusuhi Islam", kata mereka. "Nanti dulu, barat itu siapa, dan Islam itu siapa? jangan asal ngomong" "Barat itu ya Yahudi, Amerika mereka kan menjajah negara-negara Islam seperti Palestina, Irak, Afganistan dan lain-lain." katanya "Gini loh anak-anak, sepengetahuan Ibu, Islam itu tidak semuanya memusuhi barat. Sebab di Barat saja seperti di Amerika, negara-negara Eropa, itu banyak yang beragama Islam. Kemudian ketika negaranya menyerang negara yang kebetulan beragama Islam, rakyatnya tidak pada setuju semua." jelas saya. Saya juga mengatakan kalau masalah perang dan menyerang itu bukan karena Islamnya, tetapi karena masalah penegakan HAM dan lain-lain. Namun demikian Barat yang menyerang negara lain, apakah islam atau bukan, itu tetap melanggar HAM ala mereka. Misalnya Amerika yang menuduh Irak menyipan senjata pemusnah massal tidak terbukti. Toh, Tuhan maha Adil, rakyat Amerika banyak yang protes kemdudian negeri di Eropa banyak sekali yang menentang. Bukan saja dari Negara islam. Jadi jangan dulu berpikir masalah aqidah. Ini masalah politik. Obrolan biasanya saya yang mendominasi, anak-anak memang tidak banyak yang bisa mengcounter argumen saya, karena memang segan atau apa gitu. Bisanya hanya mantuk-mantuk saja. Padahal dalam hati saya, siswa-siswa yang suka mempertentangkan masalah islam dan barat itu bisa saya tebak, biasanya karena pengaruh rekan-rekan seniornya yang suka digembleng dengna pengajian dalam organisasi mereka sendiri, baik di rumahnya maupun di dalam aktivitas lainnya. Selain anak-anak itu, ada sedikit anak yang berpikir terbuka, ada yang cuek ada yang memang tidak mau terlibat orbrolan seperti ini. Namun saya bisa duga, anak-anak yang berpikir terbuka dan tidak mempermasalahkan islam-barat adalah mereka yang suka banyak membaca dan melihat kenyataan di lapangan.
Saya harap anak-anak SMA itu jangan termakan oleh hasutan isu agama yang tidak toleran, membenci peradaban, membenci barat dan sebagainaya, tetpi generasi muda yang cinta pengetahuan, dan bisa mengadopsi kebaikan dari mana saja berasal. salam Sitiz
KEMBALI KE ARTIKEL