Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi Pertiwi

22 Oktober 2014   02:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:12 20 0
pendengaran kami terpatahpatah
pencecapan kami terbatabata
sebab puluhan tahun kami menginap
di sebuah negeri
yang kami sebut puisi pertiwi

daratannya indah, orangorangnya elok
sungaisungainya berkelok, pucukpucuk bukitnya bergelombang
sawah dan langitnya molek

juga kemiskinannya menohok
korupsinya mencolok
konflik SARAnya melolong
sepanjang waktu

#
ah. pagi sudah datang. puisi ini harus segera
kupatahkan. sebelum ibu di kamar barsalin
menghembuskan bayibayi harapan

siapa tahu, esok, esoknya, dan esoknya lagi
telinga dan lidah kami bangkit kembali
karena kemiskinan, korupsi, dan SARA
sudah pupus diary hidupnya. tentunya,
sebelum kutinggal mati

ista, 18 oktober 2014

Sumber: www.steveelu.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun