Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Jadi Saksi Iman Di “Pasar” Kita Masing-masing

25 Oktober 2014   02:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:50 73 0
Kita sering mendengar ungkapan “dari altar hingga ke pasar”. Ungkapan ini meringkaskan makna utama Ekaristi. Ekaristi yang kita rayakan setiap Minggu, atau juga setiap hari, bukan saja perayaan liturgis yang selesai di depan altar tetapi harus dibawa sampai ke pasar. Ekaristi justru mendapat maknanya ketika ia diaplikasikan dalam kehidupan nyata seperti terangkum dalam perikop Matius 25:35-36: “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; Ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; Ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.”

Melalui ajarannya ini, Yesus mengajak umat Katolik untuk terlibat aktif dalam mengaktualisasikan imannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu, pasar adalah perjumpaan orang dari barbagai daerah, suku, bangsa, dan kebudayaan. Di pasar setiap pribadi mencari dan memenuhi kebutuhannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun