Berpikir Kreatif itu serupa mengolah rujak. Ada buah jambu, mangga, kedondong, nanas, dll., yang dipotong lalu dijadikan satu untuk disajikan. Ketika ia sudah disajikan, kita tidak lagi menyebutnya sesuai nama buah yang sudah dipotong-potong tadi dan dijadikan satu, melainkan kita menyebutnya rujak. Berpikir kreatif adalah usaha untuk merangkai beragam pengetahun yang kita baca, alami, lihat, dengar, lalu kita olah sesuai kehendak yang kita miliki. Dengan demikian, yang namanya orisinalitas masih perlu diperdebatkan. Hal ini disampaikan Eka Kurniawan saat hadir dalam diskusi dan
ngobrol soal Berpikir Kreatif di Kemang Art dan Coffee Festival (KACF) 2014, Minggu, 30 November 2014.
Pemahaman seperti inilah yang dilakukan oleh Eka ketika ia mengolah novel-novelnya. Novel "Cantik itu Luka" dan "Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas", kata Eka, dibangun berdasarkan pemahaman ini. Pengalaman masa lalu, keseharian dan pengalaman perjumpaan dengan sepupunya yang berprofesi sebagai seorang sopir, adalah buah-buah yang ia lebur dalam novel-novel ini.
KEMBALI KE ARTIKEL