PUNTUNG
Radang
sedang
sejang
gila yang panjang.
Bahasaku karam,
diterpa pikiran suram.
Seperti puntung
Yang pantang
Menerima garang.
"Tinggal kau yang kupunya,
jadilah sahabat kesepianku, manja".
Setelah itu, kreek, puntungku
Kusulut dalam hening bisu.