Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Meja Yang 'Tak Hijau

18 Oktober 2014   08:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:35 11 0
Tersebar luas frasa berwujud kalimat

Bersetubuh diksi nan bermutu tinggi

Dengan liur, sisi gulita menyelinap

Menyulap hakiki menjadi fiksi

......................................................

Memperkosa terang dengan hebat

Bercampur dalam argumentasi

Segala cingcong dari kerongkongan

Segala bergumul dalam satu ruangan

..........................................................

Dalam ruangan satu asa digantungi

Seperangkat timbangan diejek, dinistai

Tiap masa depan 'kan dapat tersembelih

Satu sisi mungkin saja jadi erangan mati

...............................................................

Lembutnya bahasa dalil sulit dipahami

Kupasan ahli amat jemu, sungguh palsu

Mahalnya harga 'tuk mengerti

Kenapa takdir diserahkan ketukkan palu?

................................................................

Palu yang menyerupai kilat petir

Mengejuti angkasa suasana hati

Paku terkutuk menusuk dengan mahir

Meludah, menghina, dan mentertawai

..........................................................

Tuntutan hak dan rasa, sengaja dituli'kan

Suara hati dengan sendiri terkandangi

Kebuasan melarikan diri dari kuburan

Setan-setan hukum menggentayangi

...........................................................

Warna hitam gelap menghiasi

Segala isi meja hijau yang maha suci

Hanya sebelah mata yang ditutupi

Dewi Themis pun dikangkangi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun