Kisah dimulai dengan ungkapan-ungkapan klasik dan etik dalam bahasa Mandarin, lalu beralih ke upacara penghormatan kepada arwah jendral Guan Yu yamg dipimpin jendral Caocao. Jasadnya tinggal kepala saja dikirimkan kepada Caocao yang justru menjadi lawan dari Liu Bei, kakak angkat dari Guan Yu sendiri. Sosok Guan Yu tetap dihormati oleh lawannya sendiri, dalam hal ini Caocao yang punya ambisi besar menjadi penguasa juga di negeri Han. Caocao menyesali dan meratapi meninggalnya Guan Yu dengan tragis, padahal dia pernah berusaha membujuknya untuk bergabung di pihaknya.
Sang biksu kerajaan menggambarkan Guan Yu sebagai jenderal mulia yang 'dirinya' berhati 'domba', dua kata yang membentuk kata berbudi atau bermoral (dalam bahasa Han). Kemuliaan sang jendral memiliki 6 segi kasih dalam agama leluhur. Caocao menimpali dengan raut penyesalan, "Kalau seorang mulia berkarakter surgawi seperti Guan Yu saja bisa meninggal, siapakah yang tersisa untuk menjalani Jalan (kehidupan dan kebenaran)?"Â