Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat bahwa jumlah pelanggan yang terdaftar untuk aset kripto telah mencapai 18,25 juta pada bulan November 2023.
Dikutip dari laman kemendag.go.id, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Sanjaya, pertumbuhan tersebut merupakan indikasi tingginya minat dan antusiasme masyarakat terhadap aset kripto.
Seiring dengan pertumbuhan dan adopsi cryptocurrency, kebutuhan akan mata uang digital yang stabil semakin mendesak, dan itulah latar belakang terciptanya stablecoin - sebuah instrumen keuangan yang menghubungkan dunia mata uang digital dengan stabilitas nilai aset yang sudah dikenal seperti mata uang fiat.
Stablecoin adalah jenis mata uang digital yang stabil nilainya.
Stablecoin dapat dipandang sebagai solusi yang inovatif untuk mengatasi volatilitas mata uang kripto dan menyediakan stabilitas nilai yang dibutuhkan dalam ekosistem keuangan digital.
Stablecoin memiliki peran yang penting dalam ekosistem cryptocurrency dan keuangan digital.
Secara spesifik, ada beberapa alasan mengapa perlu adanya stablecoin:
Pertama, alasan utama adalah stablecoin menyediakan stabilitas nilai uang, dibandingkan dengan cryptocurrency seperti bitcoin yang memiliki volatilitas harga yang tinggi.
Sementara itu, stablecoin juga dihubungkan dengan aset yang stabil seperti mata uang fiat atau komoditas, yang membantu menjaga nilai mereka tetap stabil.
Kedua, stablecoin memberikan likuiditas dalam ekosistem cryptocurrency, di mana dapat digunakan sebagai alat tukar antara berbagai aset digital, termasuk mata uang kripto.
Dengan adanya stablecoin, pengguna dapat dengan mudah menukar aset kripto mereka dengan nilai yang stabil.
Ketiga, stablecoin dapat memberikan akses ke layanan keuangan bagi mereka yang tidak memiliki akses ke sistem perbankan tradisional.
Pengguna stablecoin dapat melakukan transaksi dan menyimpan nilai tanpa harus bergantung pada bank atau lembaga keuangan tradisional.
Keempat, stablecoin juga dapat digunakan dalam skala makroekonomi untuk membantu pemulihan ekonomi.
Stablecoin dapat digunakan untuk memfasilitasi program bantuan sosial, pembayaran lintas batas, dan pengurangan biaya transaksi.
Stablecoin merupakan alternatif yang menarik dalam dunia keuangan digital yang terus berkembang karena memainkan peran penting dalam memberikan stabilitas nilai, kecepatan transaksi, likuiditas, akses ke keuangan, dan pemulihan ekonomi.
Berikut ini beberapa contoh produk stablecoin yang populer:
1. Tether (USDT): Tether adalah salah satu stablecoin yang paling dikenal dan paling banyak digunakan.
Nilainya terkait dengan dolar Amerika Serikat dalam perbandingan 1:1. Tether menggunakan teknologi blockchain untuk memberikan stabilitas nilai dan likuiditas yang tinggi.
2. USD Coin (USDC): USDC adalah stablecoin yang dikeluarkan oleh Centre Consortium, sebuah konsorsium yang didukung oleh Coinbase dan Circle.
Nilainya juga terkait dengan dolar Amerika Serikat dalam perbandingan 1:1. USDC dirancang untuk memberikan transparansi dan mematuhi regulasi yang berlaku.
3. Dai (DAI): Dai adalah stablecoin yang beroperasi di jaringan blockchain ethereum.
Nilainya terkait dengan dolar Amerika Serikat, namun mekanisme cerdas yang kompleks digunakan untuk menjaga stabilitas nilainya.
4. Binance USD (BUSD): BUSD adalah stablecoin yang diterbitkan oleh Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia.
Nilainya juga terkait dengan dolar Amerika Serikat dalam perbandingan 1:1. BUSD dirancang untuk memberikan stabilitas dan likuiditas dalam ekosistem Binance.
5. TrueUSD (TUSD): TrueUSD adalah stablecoin yang dikembangkan oleh TrustToken.