Aura mencekam melayang-layang di atas langit lembah Sukurumuk. Udara dingin mengambang di antara pepohonan kering. Sinar mentari pagi muda yang mulai munculpun tak mampu menghalau rasa dingin yang menusuk sungsum. Bayangan gunung di balik kabut terlihat seperti raksasa yang hendak menelan seluruh isi lembah. Tak ada tanda-tanda kehidupan. Rumah-rumah ilalang yang biasanya hangat dengan kerlip tungku api di tengah-tengahnya nampak sunyi.Yang memperlihatkan kalau di situ masih ada kehidupan hanyalah gerombol laki-laki berpanah yang berjaga di tiap-tiap sudut. Bau peperangan tersembul dari mana-mana. Jajaran pohon kelapa hutan (genus pandannus) seakan berbarisikut bersiaga. Hari itu dua suku yang telah lama hidup berdampingan hendak membuat perhitungan dengan caranya.
KEMBALI KE ARTIKEL