Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Cyber Diplomasi dalam Tatanan Negara Indonesia

3 Desember 2021   13:30 Diperbarui: 3 Desember 2021   13:33 424 3
Pendahuluan
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan zaman telah membuat media sosial sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kemajuan teknologi semua kegiatan yang kita lakukan tidak luput dengan media maya, hampir semua hal yang kita butuhkan dapat kita temukan melalui media sosial, mulai dari informasi dan berita, jurnal, artikel dan buku pembelajaran, hingga berbelanjapun dapat dilakukan secara online. Tidak jarang juga orang-orang mengabadikan berbagai momen untuk dibagikan di media sosial. Di Indonesia sendiri masyarakat yang aktif dalam menggunakan media sosial telah mencapai 61,8 persen dari total jumlah populasi di Indonesia pada 2021 ini. Indonesia menjadi salah satu negara yang masyarakatnya candu dalam menggunakan media sosial dan penggunaan internet di Indonesia telah mencapai 73,7 persen atau sekitar 202,6 juta pengguna (Stephanie, 2021).
Tentunya dalam penggunaan media sosial memiliki dampak baik dan buruk tersendiri. Salah satu dampak buruk yang terdapat dalam penggunaan media sosial ialah mudahnya beredar berita bohong atau hoax dan juga dengan menggunakan media sosial hacker dari dalam maupun luar negeri dapat dengan mudah mendapat informasi pribadi pengguna dan dengan data tersebut dapat menjadi peluang terjadinya kejahatan transnasional di dunia maya dan dapat juga menjadi ancaman bagi negara.
 Berasarkan hasil penelitian yang ada, selama ini Indonesia termasuk sebagai negara yang masalah kasus sibernya cukup tinggi dan upaya untuk meningkatkan keamanan sibernya masih tergolong lemah. Bukti dari masih rendahnya keamanan siber di Indonesia dapat dibuktikan dengan banyaknya kasus peretasan, hacker yang terjadi di Indonesia. Bahkan tidak sedikit peretasan juga terjadi pada website ataupun dokumen-dokumen resmi pemerintahnya Indonesia (Ardiyanti, 2014). Bahkan terdapat sekitar 175 negara dimana telah diinvestigasi, dan ternyata Indonesia menjadi negara yang berkontribusi terbanyak sebesar 38% total dari sasara bentuk tindakan hacking yang ada di internet. Akibat adanya tindakan hacking yag terjadi di Indonesia ini pada akhirnya melemahkan sistem dari keamananya Indonesia, dan dalam hal ini dari Indonesia juga harus mengalami kerugian yang amat besar. Adapun menurut laporan dari CIA sendiri, akibat adanya cyber crime yang ada di Indonesia, telah membuat Indonesia mengalami kerugian sebesar 1,20%. Bahkan Indonesia sendiri tercatat masuk ke dalam lima negara yang mana telah menggunakan media sosial terbesar di dunia. Namun dibalik data ini, terdapat bentuk kekuatan ataupun juga kelemahan apa lagi jika dikaitkan dengan adanya bentuk perang siber. Sisi kekuatan atau positifnya sendiri lebih kepada bagaimana dari Indonesia yang telah cukup mampu menyesuaikan perkembangan teknologi yang ada. Sedangkan sisi negatifnya adalah pada perang siber dan juga kerugian yang dirasakan Indonesia akibat adanya perang siber. Adapun untuk mencegah terjadinya kejahatan di dunia maya tersebut Indonesia memperketat keamanan dengan cyber-security. Dan untuk menghindari ancaman dari negara luar dalam dunia siber Indonesia membentuk sebuah institusi siber nasional yang bernama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang berfungsi untuk menjaga keamanan dan siber di Indonesia (Chotimah, 2019).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun