Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Artikel Utama

Jawaban: Ancaman Bisnis Laundry Kiloan

16 Desember 2011   20:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:10 9666 12
[caption id="attachment_156760" align="aligncenter" width="362" caption="Srondol bersama CEO Laundry Kiloan. Istriku sendiri"][/caption]

Sungguh, tidak pernah sebelumnya aku bergabung di Kompasiana aku segeram ini. Tulisan soal politik, agama dan humor esek-esek dengan segala tetek bengek dan tetek benerannya sama sekali tidak mengusikku. Tapi kali ini berbeda. Tulisan HL soal bahaya dan pencemaran lingkungan dari bisnis rumahan Laundry Kiloan membuatku segera ambil tindakan.

Balas tulisan dengan tulisan.

Aku merasa, jikalau aku tidak membalas tulisan ini, bisa seumur hidup aku akan merasa gagal sebagai seorang laki-laki karena tidak mampu membela istrinya. Istri yang seorang sarjana dan sudah memutuskan menjadi ibu rumah tanggalalu mencoba membantu suaminya mendapatkan tambahan pendapatan yang dilakukan dirumah tanpa perlumeninggalkan anak-anak ke kantor dengan bisnis yang bernama: LAUNDRY KILOAN! Sejak 4 tahun yang lalu.

Dan konon kenapa dalam agama ada istilah ‘ketika wanita di nikahi seorang pria, maka akan diangkat derajatnya’, hal ini disebabkan karena saat wanita di nikahi, maka aka nada seorang pria yang akan menjaganya (termasuk bisnisnya) dengan segenap jiwa raga termasuk dengan tulisannya.

Aku mengerti, penulis tersebut mencoba mengkritisi dan memperingatkan tentang bahaya pencemaran lingkungan dari ‘limbah’ laundry tersebut. Cuman sayangnya, semua hanya pada batas-batas asumsi dan persepsi saja. Bahkan sudut pandangnya masih amat teramat sempit dan sangat menyerang bisnis rumahan UBB (Usaha Bakal Besar). Maaf jika kami memilih istilah UBB ini daripada UKM karena percaya bahwa setiap kata adalah doa, dan istilah UKM (Usaha Kecil menengah) tidak cocok bagi keluarga kami yang sangat optimistik ini, setidaknya optimis dalam pikiran.

Dan disini saya mewakili istri mencoba memberikan fakta-fakta lain di balik bisnis laundry kiloan ini, khususnya KILOklin Laundry yang di kelola istriku

Pertama, Pemberdayaan Perempuan

Bisnis laundry kiloan ini, ide dan dipimpin jelas dari seorang perempuan. Istriku. Yang tahu betul bagaimana mencuci dan mempergunakan mesin cuci dan pengeringnya. Bagaimana memilih dan memilah bahan baju agar tidak tertukar ataupun tercampur. Sedangkan aku? Laki-laki culun soal urusan rumah tangga, boro-boro mencuci, matiin setrika saja sering lupa.

Belum lagi, hampir sebagian besar karyawan istriku adalah perempuan dari bagian pencucian, pengeringan dan setrika. Bahkan diantaranya adalah ibu-ibu rumah tangga yang dibagi shiftnya berdasarkan jadwal anaknya sekolah. Jika anaknya sekolah maka mereka baru berkerja. Memang kami tidak bisa mengaji besar, karena pendapatan istriku dari laundry kiloan ini juga tidak besar-besar amat tapi setdaknya kami mengamankan anggaran dana jajan anak-anak mereka untuk bisa digunakan ke hal yang lain yang lebih penting. Sudah begitu, setidaknya waktu-waktu yang dipakai ber-gosip ria yang lazim dilakukan ibu-ibu berkurang drastis.

Jikalau ada karyawan laki-laki, itupun hanya bagian antar jemput dan mulai di kurangi istriku setelah kebanyakan pelanggan sering mengantar sendiri cuciannya di rumah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun