Seperti biasa, ulah Pak Kanjeng setelah ambil uang pensiun, mengajak Bu. Kanjeng wisata kuliner yang ada di kotanya. Kali ini Pak. Kanjeng mengajak istrinya ke warung sate "Pak. Kasdi" yang ada di depan stasiun Balapan.Mereka memesan satu porsi sate buntel, satu porsi thengkleng, dan segelas teh 'anget'.
Tak berapa lama pesanan mereka datang. Pak. Kanjeng mengawali kulinernya dengan menyeruput teh "ginastel" (legi, panas, kentel) khas warung "Pak Kasdi". Sementara Bu Kanjeng sibuk membagi sate dan thengkleng yang sudah tersaji.
Jatah Pak Kanjeng 3 tusuk sate buntel, Thengkleng bagian pipi dan lidah kambing, sedang Bu kanjeng mendapat bagian iga dan kaki. Lalu Bu Kanjeng menyodorkan jatah Pak. Kanjeng. sedang Bu Kanjeng gantian menyerput teh yang masih tersisa banyak di gelas itu.
Pak Kanjeng asyik menikmati sate buntel dan thengkleng, sedang Bu Kanjeng justru sibuk membaca Kompas. Tanpa disadari ada pengunjung yang sedang kuliner di warung itu mengamati tingkah laku Bu Kanjeng dan Pak Kanjeng.