Si cowok begitu serius menimang nimang sesuatu. wajahnya serius memandangi apa yg dipegangnya.Seperti kantung yang terbuat dari kain. Berkali kali ia membentulkan rajutan yang sepertinya terlepas. Sementara si ceweknya hanya terdiam dengan roman muka menahan tawa. Ahhh terlihat mereka begitu bahagia.
Akhirnya, rajutan yang terlepas itu sempurna kembli setelah berkali kali dibetulakn tidak bisa. Lalu apa yang terjadi? Bu Kanjeng jadi tersipu malu. Karena dengan lembut tangan si cowok disalaminya lalu dikecupnya.Lirih sekali, tapi Bu Kanjeng bisa menerka bunyinya.."Pinter..mas" Tak cukup disitu, ada isyarat jari telnjuk si cewek ke dua pipinya. Bu kanjeng pun jadi malu dan lebih memilih memalingkan muka.
Lalu merekapun bergegas pergi dan berboncengan manis di atas motor.
"Ya Alloh, semoga mereka adalah pasangan yang syah..mugkin saja mereka penganten baru yang sedang merajut kasih sayang .Betapa romantisnya meerka dalam momen kecil itu..maafkan aku bila tak sadar aku etlah iri pada kalian, dan telah mencuri pandang yang seharusnya aku tahan."Bisik Bu kanjeng dalam hati.
Tiba tiba suara Pak Kanjeng mengagetkan lamunannya.
" Ibu tuh yaaaaaaaaaa, senengannya mesti ngilang terus. memperhatikan apa sich..! Sudah ditunggu di tempat parkir setengah jam yang lalu koq masih ndeprok di masjid dan asyik dengan Keypad HP." Suara Pak Kanjeng sudah lepas kontrol.
" Iya Pak tanggung nih nulisnya, mumpung ada ide bagus, buat warga Kompasiana. Jangan ngomel gitu thoh Pak...! Nanti malam ngga tak kasih jatah piyeeeeeeeeee???" Jawab Bu Kanjeng sambil mengangkat pantatnya dan mengemasi barang bawaannya.